MUHAMMADIYAH.OR.ID, SLEMAN – Relawan Muhammadiyah telah mendirikan pos koordinasi dan pos layanan sebagai antisipasi erupsi gunung Merapi. Salah satu yang masih aktif adalah Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Cangkringan Sleman. Kondisi menjadi lebih waspada setelah ada laporan meningkatnya aktivitas gunung Merapi setelah agak mereda di akhir desember kemarin/
Maka, Koordinator Relawan Cangkringan membuat pertemuan untuk menguatkan kembali tim relawan di area Cangkringan. Pandemi covid-19 membuat tantangan tersendiri dalam tanggap bencana Merapi tahun ini. Alhasil, dibuatlah standar operasional prosedur yang berbeda juga apabila terjadi kenaikan aktivitas Merapi dan pengungsi yang membludak.
Supri, Koordinator Relawan Cangkringan mengatakan rapat koordinasi Pos Layanan dan Sarasehan tentang SAR dan kerelawanan Muhammadiyah serta penyusunan draft SOP apabila terjadi kenaikan aktifitas Merapi yang mengharuskan adanya pengungsian dengan jumlah yang lebih besar.
Acara ini berlangsung Ahad (3/1) bertempat di Masjid Nurul Muttaqin komplek PKU Muhammadiyah Cangkringan dengan peserta sekitar 40 orang berbagai unsur dari Cabang Muhammadiyah, Aisyiyah, Lembaga Penangulangan Bencana, KOKAM serta medis PKU Cangkringan.
Tuyahmin, LPB Daerah Sleman, salah satu pemateri menyampaikan kita semua para relawan telah dua bulan memberikan layanan kepada saudara kita para pengungsi yang berada diberbagai barak di Glagaharjo, SDM Cepitsari.
“Berbagai kegiatan layanakan kesehatan, psikososial, santunan sembako dan banyak lainnya ditengah kita sendiri juga berada di area yang berada di kawasan bencana Merapi, Semoga rasa lelah dan perjuangan itu menjadi catatan amal kita kelak,” jelas dia.
Para relawan perlu mendorong masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan tentang kebencanaan terutama gunung. Masyarakat perlu diedukasi tentang keterampilan dasar yang dibutuhkan dalam penanganan bencana.
Sumber : Arif Hartanto
Hits: 0