MUHAMMADIYAH.ID, JAKARTA – Salah satu rahasia kesuksesan dan kelangsungan dakwah yang dicontohkan oleh Kiai Dahlan adalah menyambung silaturahim.
Dengan silaturahim, Kiai Dahlan bahkan berhasil meluluhkan orang-orang yang membenci dakwah Muhammadiyah, termasuk orang yang mengancam untuk membunuh Kiai Dahlan.
“Zaman Kiai Dahlan dulu, silaturahim dijadikan senjata beliau. Misalnya ada orang yang tidak suka apalagi sampai tingkat benci, beliau tidak segan-segan didatangi itu. Konon sampai di Banyuwangi itu, beliau diancam sampai dibunuh tapi tetap didatangi,” tutur Ustaz Muhammad Damami Zein dalam Pengajian Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Sabtu (20/3).
Kiai Ahmad Dahlan memang pernah mendapatkan ancaman pembunuhan saat berdagang batik sekaligus bertabligh ke Banyuwangi pada 1919.
Tak gentar, Kiai Dahlan bersama Nyai tetap datang ke Banyuwangi. Kelak, si pengancam bernama Muhammad Ali bergabung menjadi anggota Muhammadiyah.
Membawakan hadis riwayat Anas bin Malik, Ustaz Damami Zein menjelaskan bahwa kekuatan menyambung silaturahim yang dilakukan Kiai Dahlan itu menjadi kesuksesan dalam berdakwah.
“Jadi teknik silaturahim itu memang benar sabda Rasulullah, barangsiapa suka rezekinya luas, bekas hidupnya dikenang orang, Rasulullah berpesan perbanyaklah silaturahim,” jelasnya.