MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA—Relawan Muhammadiyah merupakan unsur pembantu yang dimiliki oleh Muhammadiyah untuk difungsikan dalam beberapa tugas strategis, terlebih ketika terjadi bencana.
Relawan Muhammadiyah merupakan gabungan dari aktivis maupun kader yang berasal dari Majelis, Lembaga, dan Ortom (MLO) Muhammadiyah. Dalam respon bencana, mereka berada dalam satu komando, satu tujuan dalam One Muhammadiyah One Response.
Menguak peran kerelawanan tersebut, Kwartir Pusat Hizbul Wathan (HW) sebagai Organisasi Otonom (Ortom) Muhammadiyah, peran kerelawanan tidak bisa dipandang sebelah mata. Sebab, pada setiap kejadian bencana Relawan Muhammadiyah yang berasal dari HW tidak pernah ketinggalan.
Demikian disampaikan Budi Santoso, Divisi Diseminasi Informasi dan Publikasi Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) Pusat. Menurut Budi, bahkan beberapa pengurus Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) di beberapa daerah adalah kader HW.
“Jadi Hizbul Wathan ini pusatnya, gudangnya volunteer – relawan yang selalu siap mengabdi,” tutur Budi sebagaimana dikutip pada (16/12) dari acara Semarak Milad ke – 103 HW yang disiarkan secara virtual di kanal YouTube Kwartir Pusat Hizbul Wathan.
Tidak bisa dipungkiri, bahwa semangat kerelawanan yang dimiliki oleh Kader HW merupakan cerminan dari internalisasi ajaran Al Ma’un yang diwariskan oleh KH. Ahmad Dahlan. Relawan yang berasal dari HW, kata Budi, bergabung dengan MDMC dan Relawan Muhammadiyah yang lain dalam One Muhammadiyah One Response.
“Bahwa Muhammadiyah itu satu pintu, satu komando, satu tujuan untuk menangani bencana, untuk membantu warga yang terdampak bencana,” imbuhnya.
Oleh karena itu Budi mengapresiasi dan menyampaikan tahniah kepada HW yang sudah berusia 103 tahun pada 20 Desember 2021. Di usia yang semakin matang, sisi kerelawanan HW diharapkan semakin matang pula.
Sementara itu, terkait dengan bencana Erupsi Gunung Semeru yang terjadi beberapa waktu lalu, Budi menjelaskan bahwa respon Muhammadiyah dalam membantu masyarakat terdampak, atau penyintas Erupsi Gunung Semeru tidak hanya evakuasi dan pelayanan di tenda-tenda darurat.
“Muhammadiyah kalau menangani bencana selalu paripurna, dari kejadian pertama sampai nanti kemudian para pengungsi, para penyintas kembali ke rumahnya itu selalu didampingi oleh Muhammadiyah melalui MDMC, LazisMu, dan seluruh majelis, lembaga, dan ortom yang membantu dalam One Muhammadiyah One Response”. Tegas Budi