MUHAMMADIYAH.ID, JAKARTA – Bagi umat muslim, Alquran ibarat ruh kehidupan. Tanpa Alquran, kehidupan umat muslim bagaikan jasad tanpa ruh.
Allah swt menegaskan pentingnya posisi Alquran melalui peristiwa Lailatul Qadar agar umat muslim senantiasa mengingat dan dekat dengan Alquran.
“Saya yakin tidak ada peristiwa yang dalam syariat kita diperingati secara kolosal, bahkan dikhususkan ibadah kecuali bahwa Allah menginginkan pada kita untuk mengingat suatu peristiwa Lailatul Qadar di mana Alquran diturunkan,” jelas Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah Fathurrahman Kamal.
Dalam pengajian online MTT, Kamis (27/5) Fathurrahman menjelaskan bahwa kata ganti dalam ayat pertama Surat Al-Qadr merujuk pada Surat Al-Alaq yang menegaskan soal Alquran dan Lailatul Qadar.
“Alquran adalah ruh bagi kita. Juga dikatakan Alquran adalah cahaya bagi kita. Ibarat tanpa cahaya, seseorang akan menghadapi banyak ketimpangan dalam kehidupan,” terangnya.
Berkenaan dengan Alquran, mengimaninya ayat-ayat yang ada di dalamnya pun menurut Fathurrahman harus total.
Seorang yang mengimani kekuasaan Allah dalam fenomena alam sepatutnya juga mengimani Alquran dengan menghindari berbagai larangan yang disebutkan di dalamnya.
“Pertanyaannya adalah apakah keimanan kita pada kalamullah itu juga paralel dengan hukum-hukum yang seharusnya ada di realitas kehidupan kita? mengapa kita percaya pada fenomena bulan yang mengalami gerhana tapi tidak percaya dengan ayat-ayat Allah misalkan larangan untuk melakukan zina, larangan untuk membunuh, larangan untuk minum khamr. Ini pertanyaan yang sangat penting,” jelasnya.
“Kalau kita percaya pada ayat-ayat yang ada di alam semesta, tapi kemudian kita mengabaikan ayat-ayat Allah yang sesungguhnya masuk dalam jantung kehidupan kita, maka sesungguhnya kita adalah orang-orang yang belum percaya bahwa sesungguhnya Alquran adalah Kalamullah,” terang Fathurrahman.
Hits: 147