Friday, May 27, 2022
Kantor
Jl. Cik Ditiro No.23 Yogyakarta
Jl. Menteng Raya No. 62 Jakarta Pusat
Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Home
  • Organisasi
    • Profil
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah
      • Anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah
      • Majelis dan Lembaga
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ciri Gerakan
      • Gerakan Islam
      • Gerakan Dakwah
      • Gerakan Pembaruan
    • Ideologi
      • Muqaddimah AD/ART
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
        • Khittah Palembang 1956-1959
        • Khittah Ponorogo 1969
        • Khittah Ujung Pandang 1971
        • Khittah Surabaya 1978
        • Khittah Denpasar 2002
      • Langkah Muhammadiyah
        • Langkah Muhammadiyah tahun 1938-1940
        • Langkah Muhammadiyah tahun 1947
        • Langkah Muhammadiyah 1950
        • Langkah Muhammadiyah 1959-1962
        • Langkah Muhammadiyah 2000
    • Dokumen
      • Berita Resmi
      • Tanfidz
      • Laporan
      • Maklumat
      • Surat Edaran
      • Pers Release
    • Badan Khusus
      • Pusat Syiar Digital Muhammadiyah
      • Muhammadiyah Aid
      • Muhammadiyah Covid-19 Comand Center (MCCC)
    • Daftar Anggota
    • Lagu Sang Surya
  • Cakrawala
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • Muktamar
  • Home
  • Organisasi
    • Profil
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah
      • Anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah
      • Majelis dan Lembaga
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ciri Gerakan
      • Gerakan Islam
      • Gerakan Dakwah
      • Gerakan Pembaruan
    • Ideologi
      • Muqaddimah AD/ART
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
        • Khittah Palembang 1956-1959
        • Khittah Ponorogo 1969
        • Khittah Ujung Pandang 1971
        • Khittah Surabaya 1978
        • Khittah Denpasar 2002
      • Langkah Muhammadiyah
        • Langkah Muhammadiyah tahun 1938-1940
        • Langkah Muhammadiyah tahun 1947
        • Langkah Muhammadiyah 1950
        • Langkah Muhammadiyah 1959-1962
        • Langkah Muhammadiyah 2000
    • Dokumen
      • Berita Resmi
      • Tanfidz
      • Laporan
      • Maklumat
      • Surat Edaran
      • Pers Release
    • Badan Khusus
      • Pusat Syiar Digital Muhammadiyah
      • Muhammadiyah Aid
      • Muhammadiyah Covid-19 Comand Center (MCCC)
    • Daftar Anggota
    • Lagu Sang Surya
  • Cakrawala
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • Muktamar
No Result
View All Result
Muhammadiyah
No Result
View All Result
Home Artikel

Mencicil Utang pada Tuhan

by ilham
6 months ago
in Artikel, Ibadah
Sedang Mengalami Dinamika Kehidupan? Al Qur’an dan Sunnah Jawabannya

Ilham Ibrahim

Salah satu konsep penting dalam al-Qur’an adalah tentang “din”. Kata “din” menunjuk kepada makna-makna yang berbeda, seperti hari akhirat (QS. Al Fatihah: 3), hari kiamat (QS. Al Hijr: 35), balasan (QS. Az Zariyat: 6), dan sebagainya. Sebagian besar ayat Al-Qur’an menunjukkan kata din dengan arti agama. Sayangnya, di masyarakat luas istilah din jarang menunjuk kepada pemikiran filosofis dan pandangan dunia yang dapat diterapkan dalam kehidupan umat Islam.

Naquib Al-Attas, filsuf Islam asal Malaysia, mencari makna terdalam dari Islam sebagai din. Secara bahasa, kata din berasal dari bahasa Arab yang merupakan bentuk masdar dari kata kerja dana-yadinu-daynan yang secara sederhana berarti utang. Uniknya, terdapat hubungan semantik antara din (agama) dan dayn (utang) yang membawa pada satu paradigma bahwa manusia berutang kepada Tuhan karena telah menciptakan (QS. Al-An’am: 102) dan memelihara (QS. Qaf: 7-11) kehidupan mereka.

Menarik untuk direnungkan apa jadinya bila kita hanya menjadi sel sperma yang dibuang sia-sia di kamar mandi tanpa berubah menjadi segumpal darah (‘alaqah), kemudian menjadi daging (mudghah), dan berkembang menjadi manusia. Atas izin Allah, kualitas manusia juga diberikan akal, kalbu, nafsu, dan petunjuk melalui Kitab Suci beserta sosok tauladan seorang Rasul. Seandainya kita tidak diciptakan Allah, kita takan menikmati segala drama kehidupan dari yang paling menyedihkan sampai paling membahagiakan.

MateriTerkait

Merenungi Haakikat Takwa Bersama Buya Syafii Maarif

BUEKA dan Keluarga Sakinah, Peran ‘Aisyiyah dalam Pemberdayaan Ekonomi Perempuan Indonesia

Jaringan Wisata Muhammadiyah, Potensi Ekonomi Anggota, UMKM dan Pariwisata Halal Internasional

Selain mencipta, Allah juga memelihara wujud manusia dengan menyiapkan segala fasilitas kehidupan secara gratis. Manusia tidak memiliki kuasa untuk menciptakan air, menggerakkan awan, menghasilkan logam, membikin binatang, dan membuat pohon. Manusia hanya mampu mengolah, membentuk, memperdayakan, menyusun, dan memanfaatkan segala fasilitas kehidupan yang terhampar luas di semua gugusan semesta ini. Semua harta kekayaan yang ada di bumi merupakan milik Allah, sementara kepemilikan manusia hanya bersifat nisbi.

Karenanya menurut Ridwan Arif, dosen Universitas Paramadina, utang eksistensial manusia kepada Allah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: kemunculan eksistensi dan kebertahanan eksistensi. Dalam kitab Al-Hikam, sufi asal Mesir Syekh Ibnu Athaillah As Sakandari mengungkapkan bahwa Allah telah memberi dua kenikmatan kepada kita, yaitu nikmat penciptaan (ijad) dan nikmat pemenuhan kebutuhan yang tidak pernah terputus (imdad). Inilah salah satu alasan kenapa kita harus beragama karena kita berutang kepada Allah.

Cara Menebus Utang Kepada Allah

Jadi beragama itu adalah proses utang-piutang manusia dengan Tuhan. Tetapi utang-piutang dalam beragama ini tidak perlu dibayar dengan uang. Cara melunasinya dengan memeluk Islam secara penuh (Al-Baqarah: 208). Menariknya, kata “Islam” sendiri dalam bahasa Arab berarti taat, tunduk, patuh, berserah diri hanya kepada Allah. Maka tidak heran bila di dalam Al Quran disebutkan: “sesungguhnya agama di sisi Allah hanyalah Islam” (QS. Ali Imran: 19); “barang siapa mencari agama selain Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya” (QS. Ali Imran: 19).

Hadirnya Islam untuk menuntun manusia agar mau beribadah sebagai medium menebus utang. Baik Ibadah mahdlah maupun ibadah muamalah merupakan manifestasi ketaatan seorang hamba kepada Rabb-Nya. Bedanya, hukum dasar ibadah mahdlah adalah haram sampai benar-benar ada dalil yang mengaturnya. Sehingga segala ukuran, waktu, volume, harus disesuaikan dengan dalil (nash). Sementara itu, hukum dasar muamalah adalah mubah sampai benar-benar ada dalil yang melarangnya. Sehingga segala kegiatan sosial dibolehkan kecuali unsur-unsur yang telah tegas dilarang dalam agama.

Artinya, membayar utang pada Tuhan tidak diasosiasikan dengan penyendirian di tempat yang paling kudus, pertapaan di ruang gelap untuk menyatu dengan Tuhan, atau mengasingkan diri dari pergaulan masyarakat ramai. Melainkan dengan melaksanakan ibadah yang sesuai dengan Al Quran dan al Sunah, menjauhi larangan Allah seperti syirik, takhayul, bidah, khurafat, serta melakukan inovasi di bidang muamalah yang mampu menghilangkan jejak kemudlaratan dan menciptakan kondisi kemaslahatan untuk seisi alam semesta.

Hal di atas mungkin dapat menjadi bahan refleksi spiritual bahwa sekiranya kita sadar akan hal ini, sadar bahwa diri kita sesungguhnya dalam keadaan berutang, maka kita tidak akan pernah menolak ajaran agama Islam, tidak akan merasa berat melaksanakan ibadah, dan segala amal perbuatan akan selalu diniatkan karena Allah. Sekaligus juga sebagai penyembuh bagi penyakit hati, seperti dengki, iri, takabur, dan riya, bahwa tidak ada yang perlu kita banggakan, termasuk ibadah kita, karena amal saleh yang kita lakukan di dunia ini sejatinya sedang mencicil utang pada Tuhan.

Tags: Agam IslamMencicilSyariat IslamTuhanutang
ShareTweetShare

Baca Juga

Anak Kos dan Pekerja Bergaji di Bawah UMR Apakah Wajib Bayar Zakat?

Kapan Zakat Dibayarkan dan Didistribusikan?

April 23, 2022
Anak Kos dan Pekerja Bergaji di Bawah UMR Apakah Wajib Bayar Zakat?

Sudah Bayar Zakat Fitrah Tahun ini? Berikut Hikmah Tunaikan Zakat

April 16, 2022
Apa yang Dimaksud dengan Fikih Air?

Apa yang Dimaksud dengan Fikih Air?

April 13, 2022
Masalah Kesehatan Mental Kian Memprihatinkan, Puasa Jadi Momentum Pemulihan

Hikmah dan Tujuan di Balik Disyariatkannya Ibadah Puasa

April 13, 2022
Leave Comment

Materi Terpopuler

Buya Syafii Maarif Berpulang, Muhammadiyah dan Bangsa Indonesia Berduka

12 hours ago

Romo Santo: Saat Gereja Kami Diserang Teroris, Buya Syafii Langsung Datang dengan Sepeda Pancal

8 hours ago

Dua Pesan Buya Syafii Maarif Sebelum Berpulang

10 hours ago

Profil Singkat Buya Syafii Maarif

5 hours ago

Buya Syafii Wafat, Din Syamsuddin: Kita Kehilangan Tokoh Pemikir Indonesia dan Dunia Islam

9 hours ago

Presiden Jokowi Dijadwalkan Hadir Langsung Melepas Pemakaman Buya Syafii Maarif

9 hours ago

Rekomendasi

ikhlas

Tradisi Ikhlas dan Suka Menolong adalah Budaya Muhammadiyah Sejak Zaman Kiai Dahlan

January 6, 2021

Jangan Lakukan Hal Ini Ketika Berpusa

April 23, 2021

Haedar Nashir Sebut Lima Teladan Bung Karno yang Patut Dicontoh

June 22, 2021
Tetap Tangguh dan Berkarya di Masa Pandemi

Tetap Tangguh dan Berkarya di Masa Pandemi

September 8, 2021
Muhammadiyah

Follow Us

  • Redaksi
  • Tautan
  • Kontak Kami

© 2022 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.

No Result
View All Result
  • Home
  • Organisasi
    • Profil
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah
      • Anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah
      • Majelis dan Lembaga
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ciri Gerakan
      • Gerakan Islam
      • Gerakan Dakwah
      • Gerakan Pembaruan
    • Ideologi
      • Muqaddimah AD/ART
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
      • Langkah Muhammadiyah
    • Dokumen
      • Berita Resmi
      • Tanfidz
      • Laporan
      • Maklumat
      • Surat Edaran
      • Pers Release
    • Badan Khusus
      • Pusat Syiar Digital Muhammadiyah
      • Muhammadiyah Aid
      • Muhammadiyah Covid-19 Comand Center (MCCC)
    • Daftar Anggota
    • Lagu Sang Surya
  • Cakrawala
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • Muktamar

© 2022 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.