MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA– Muhammadiyah di masa depan dalam merumuskan gerakan meski masih berlandaskan ideologi, namun sudah saatnya memakai research base atau knowledge base. Menurut Hilman Latief, hal itu harus menjadi karakter Muhammadiyah untuk menyambut masa depan.
Ketua LazisMu Pusat ini menjelaskan, langkah rumusan tersebut bisa diakselerasi oleh Perguran Tinggi Muhammadiyah (PTM) beserta para aktivis yang mengisinya. Selain dari internal, akselerasi ini juga bisa dilakukan dengan menggandeng pihak eksternal Muhammadiyah.
“Bisa jadi kebutuhan kita tentang data tidak harus terkait langsung dengan Muhammadiyah. Soal kemiskinan dan lain-lainnya kita coba negosiasikan dengan mitra,” terang Hilman pada (19/4) dalam acara yang diselenggarakan Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah.
Hilman beraharap, Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah bisa menjadi ujung tombak dan mengorganisir penelitian yang mampu melakukan evaluasi dan riset program, analisis keberhasilan progam, dan lain sebagainya.
Menurutnya, hal ini kan menjadi basic untuk mengembangkan program yang akan dilakukan di waktu-waktu selanjutnya. Program riset yang dilakukan oleh Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah menjadi trobosan jangka panjang dalam memperkuat knowledge policy di Muhammadiyah.
“Data base policy di Muhammadiyah, riset base policy di Muhammadiyah. Sebagai persyarikatan besar, kedepan data digunakan sebagai landasan di dalam mengerakkan organisasi ini. Merumuskan strategi pergerakan organisasi,” harap Hilman
Sehingga, pengolahan data menjadi sebuah keharusan bagi organisasi sebesar Muhammadiyah ini. Berkaca dari keberhasilan perusahaan-perusahaan besar yang memiliki keberhasilan tiap unit/bidang dengan memanfaatkan pengolahan data. Muhammadiyah sebagai organisasi yang sangat besar, sudah saatnya dalam bergerak bukan hanya dilandaskan ideologi saja.
Hits: 1