MUHAMMADIYAH.ID, KUDUS – Muhammadiyah dikenal memiliki karakter ikhlas dan sedikit bicara banyak bekerja. Dari karakter inilah berbagai Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) berdiri.
Meski positif, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Muhadjir Effendy berpesan agar karakter ini dimobilisasi oleh para aktivis Muhammadiyah dengan ketekunan dan sikap realistis.
“Sekarang ini banyak para aktivis Amal Usaha Muhammadiyah yang tidak sabaran. Maunya wah begitu. Padahal justru yang awet dan nanti punya daya tahan yang kuat itu justru Amal Usaha-Amal Usaha yang merintis dari bawah,” pesannya.
Dalam kesempatan memberikan kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU), Sabtu (11/9) Muhadjir memuji sikap telaten para aktivis Muhammadiyah dalam membangun UMKU yang dulu berawal dari sebuah Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) yang berdiri pada tahun 1984.
“Senang sekali karena ini kampus yang tumbuh dari bawah, dari SPK, STIKES dan terakhir menjadi Universitas. Ini luar biasa dan harusnya begitu, kampus-kampus Muhammadiyah memang harus membangun amal usahanya dari yang kecil jangan sak dek sak nyet (tiba-tiba besar) begitu,” pesannya.
Menurut Muhadjir, hampir seluruh Amal Usaha Muhammadiyah memiliki kultur berasal dari perusahaan kecil yang kemudian terus berkembang dari tahun ke tahun sehingga menjadi besar.
Membawakan contoh Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang berangkat dari bawah, Muhadjir berharap UMKU mampu berkembang lebih jauh di masa depan.
Dirinya pun berpesan agar dalam membangun strategi, UMKU bertindak spesifik, strategis dan pandai mencari peluang yang tidak digarap oleh universitas pesaingnya.
“Kita pelajarilah dengan cermat. Apalagi pimpinan Perguruan Tinggi. Bacalah medan. Kalau Kudus, ya kita harus punya peta Kudus. Jangan sampai UMKU tidak punya data siswa atau peta siswa sekolah Madrasah Aliyah dan SMA di Kudus,” tegasnya.
Hits: 31