MUHAMMADIYAH.OR.ID, PAPUA—Atlet Tapak Suci tampil trengginas di Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2021. Sebagai bagian dari komunitas bela diri Pencak Silat, para atlet Tapak Suci berlaga di GOR Toware Jayapura dan turut menyumbangkan kemampuannya untuk membela provinsinya masing-masing.
Tidak main-main, Tapak Suci berhasil meraih total 4 emas, 3 perak, dan 12 perunggu.
Dengan perolehan medali ini, Tapak Suci menjadi perguruan yang mendapatkan medali paling banyak di antara komunitas bela diri Pencak Silat di Indonesia.
Dari data yang diperoleh, medali emas diraih oleh Iqbal Candra (KALTIM), Winda Novi Yalni (SUMBAR), Fransiska Sandra (SUMSEL), dan Suhardin Ifu (PAPUA). Sementara medali perak diraih oleh Misran (ACEH), Firdhana Wahyu (DIY), dan Devi Sutanti (PAPUA). Medali perunggu diraih oleh M. Tri Bintang (SUMBAR), M. Zaki Zikrillah (NTT), Riduan Hakim (KALTIM), Sapto Purnomo (JATENG), M. Juan Devaiansyah (SUMSEL), Annas Rais (JATENG), Eko Febrianto (JATIM), Dinda Nuraidha (KALTIM), Nadia Haq Umami (JATENG), Dela Kusumawati (JATENG), Ria Sasyriani (SULSEL), dan Nia Larasati (SUMSEL).
Salah satu kader Tapak Suci peraih medali emas PON XX Papua adalah Fransika Sandra Dewi. Atlet atlet pencak silat yang mewakili Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan ini menjadi yang terbaik di kelas tanding F 70-75 kg putri.
Dilansir Muba Update, Frasiska mampu menundukkan Siti Nur dari Kalimantan Timur pada partai final di venue silat GOR Toware, Sentani, Papua, Selasa (12/10/2021) siang. Fransiska mengaku bersyukur bisa mempersembahkan medali emas untuk kontingen Sumsel. “Alhamdulillah syukur, saya bisa meraih medali emas,” kata Fransiska.
Selain Frasiska, Winda Novi Yalni yang turun di kelas tanding C 55 kg, menjadi tumpuan bagi kontingen Sumatera Barat. Raihan medali emasnya diperoleh setelah banyak rekan satu daerahnya gagal meraih hasil terbaik.
Sebelumnya, Winda berhasil lolos ke final setelah taklukan Pesilat asal Jawa Tengah Dela Kusumawati.
Sementara itu, peraih medali perak Firdhana Wahyu Putra yang bertarung di kelas 70-75 Kg mengaku bahwa prestasinya itu lebih baik dari PON empat tahun lalu di Bandung. “Di PON sebelumnya saya dapat perunggu. Sekarang dapat perak, Alhamdulillah bisa lebih baik. Tidak ada yang perlu disesali dan ke depan saya akan lebih baik lagi,” terang Firdhana usai penyerahan medali.