MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA – Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kota Surakarta menyelenggarakan kegiatan Lokakarya Perkaderan. Acara ini dilaksanakan pada Jumat-Ahad (26-28/11) bertempat di Gedung Dakwah Muhammadiyah Gading, Klaten. Acara ini diikuti oleh 77 peserta yang berasal dari tim perumus, perwakilan cabang, dan perwakilan komisariat se-Surakarta.
Kegiatan ini dibuka dengan keynote speaker yang disampaikan oleh Marpuji Ali, Bendahara umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ia memberikan pengantar kepada peserta lokakaya sebelum melaksanakan Lokakarya Perkaderan.
“IMM harus mampu bersinergi dan kolaborasi, dan IMM tidak boleh tidak bergerak,” jelasnya ketika memberikan pengantar dalam pembukaan Lokakarya.
Ketua panitia Lokakarya, Rofiq Ardiansyah menjelaskan bahwa acara ini bertujuan untuk melahirkan sebuah pedoman perkaderan terpadu untuk IMM Kota Surakarta. Ia melihat bahwa perkaderan di Surakarta masih belum terintegrasi secara maksimal, sehingga Lokakarya Perkaderan kali ini mengambil tema ‘Membentuk Perkaderan IMM Kota Surakarta yang Terintegrasi secara Massif’.
“Tema tersebut berangkat dari keresahan IMM Solo di mana banyak bahasan perkaderan yang belum tuntas. Perlu dilakukan dialektika oleh kader Solo untuk menelurkan gagasan mengenai perkaderan yang relevan untuk dipakai”, jelasnya.
Lebih lanjut, Ketua Umum PC IMM Kota Surakarta, Yogo Triwibowo menerangkan bahwa lokakarya ini merupakan bentuk ikhtiar bersama seluruh kader Surakarta.
“Karena ini bukan hanya sekadar upaya pimpinan cabang atau pimpinan komisariat saja, namun juga melibatkan semua unsur. Kita juga meminta masukan dan saran kepada kakak-kakak kita yang sebenarnya sudah purna tugas dari struktural IMM namun masih perduli dan masih ingin berikhtiar bersama dalam membangun perkaderan Solo yang lebih baik,” terangnya.
Lokakarya perkaderan ini dipandu oleh seorang instruktur dan membahas 5 tema pokok yang sebelumnya telah disusun oleh tim perumus. Kelima tema tersebut antara lain (1) masa taaruf, (2) metodologi perkaderan, (3) perkaderan utama dan khusus, (4) perkaderan pendukung, dan (5) diaspora dan orbitasi. Nantinya, output dari lokakarya perkaderan ini adalah buku modul perkaderan terbaru yang digunakan sebagai pedoman gerak perkaderan PC IMM Kota Surakarta.
Yogo berharap melalui adanya lokakarya ini mampu tertanam rasa optimisme bahwa ikhitar yang telah dilakukan akan mampu menjawab permasalahan perkaderan IMM, khususnya IMM Solo.
“Harapannya buku pedoman sebagai output lokakarya ini mampu hadir sebagai angin segar dari tantangan era digitalisasi dan adanya pandemi berkepanjangan”, pungkasnya.
Hits: 30