MUHAMMADIYAH.OR.ID, SUKABUMI – Agar Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah di seluruh Indonesia unggul dan bersaing, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir mendorong dilakukannya corak kepemimpinan transformatif pada diri setiap kader dan pimpinan Persyarikatan.
Tak ada cara lain, kepemimpinan transformatif menurut Haedar adalah prasyarat penting jika ingin berbagai gagasan dakwah maupun program unggulan Muhammadiyah di setiap daerah dapat terwujud dan dirasakan dampaknya oleh masyarakat luas.
“Kuncinya kita semua, baik anggota, kader lebih-lebih pimpinan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah di Kabupaten Sukabumi dan seluruh Indonesia maju mundurnya tergantung pada kita, tergantung pada pimpinan,” ujarnya dalam pembukaan Musyawarah Daerah Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah ke-13 Kabupaten Sukabumi, Ahad (30/7).
Agar kepemimpinan transformatif terwujud, Haedar Nashir berpesan supaya Muhammadiyah di Cabang dan Daerah tidak terjebak pada kegiatan organisasi yang sifatnya formalitas dan rutinitas semata. Sebaliknya, kegiatan organisasi tersebut harus menjelma menjadi gerakan konkrit di masyarakat sebagaimana pepatah bahwa perbuatan lebih berdampak daripada retorika.
“Pimpinan itu simbolnya kepala dan di kepala itu ada otak penggerak maka kepemimpinan Muhammadiyah itu, kepemimpinan ‘Aisyiyah itu harus kepemimpinan yang menggerakkan. Menggerakkan anggota, menggerakkan kader, menggerakkan masyarakat, menggerakkan apapun yang kita lakukan sehingga orang lalu tergerak berbuat bersama, berbuat kebaikan,” kata Haedar.
Lebih jauh, Haedar berpesan agar setiap anggota Muhammadiyah di daerah dan cabang terus merawat masyarakat akar rumput melalui amal usaha yang dimiliki, termasuk lewat cara menghidupkan musala dan masjid-masjid yang dimiliki.
Usaha-usaha simbolik yang menarik minat masyarakat menurutnya juga penting dilakukan supaya semakin banyak masyarakat awam yang mengenal keberadaan Muhammadiyah. Misalnya rutin mengadakan pengajian dengan seragam khusus Muhammadiyah atau ‘Aisyiyah.
“Nah coba nanti bagaimana mereka yang simpatik, simpatisan yang tahu Muhammadiyah makin banyak di Kabupaten Sukabumi. Juga selain dengan seragamnya yang cantik dan indah itu nanti ketika kampung-kampung orang akan, tahu, Oh itu ‘Aisyiyah itu karena Ibu Aisyah sering datang ke setiap tempat,” usulnya.
Terakhir, Haedar berharap Musyda ke-13 Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Sukabumi dapat menghasilkan pemimpin sesuai kriteria tersebut. Semua yang terpilih dan yang tidak terpilih, kata dia tetap memiliki tanggungjawab yang sama untuk berkhidmat pada Persyarikatan.
“Kalau itu yang menjadi etos gerakan kita dengan semangat persaudaraan dan sistem yang baik, insyaAllah Muhammadiyah Kabupaten Sukabumi dan ‘Aisyiyah Kabupaten Sukabumi 5 tahun ke depan makin unggul berkemajuan dan membawa maslahah bagi kehidupan bersama,” pungkasnya. (afn)
Hits: 6570