MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Pimpinan Pusat (PP) Nasyiatul Aisyiyah (NA) launching Baroroh Baried Program (BBP) dan webinar 1001 cara menjadi master dan doktor pada Sabtu (12/8) secara daring.
Mendukung program tersebut, Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Bambang Setiadji menyambut gembira program melahirkan 1001 master dan doktor. Bagi kader Nasyiah yang studi master maupun doktor di dalam negeri, Bambang mendorong untuk bekerja sama dengan Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah.
“Mungkin yang dalam negeri bisa dikerjasamakan dengan majelis, kan di majelis itu ada program 5000 doktor, karena itu ada diskon, itu nanti bisa untuk memperingan, saat ini beberapa PTMA bersedia untuk mengurangi biaya kuliah.” Ungkapnya.
Bahkan Bambang Setiadji juga mendorong kader Nasyiah untuk melanjutkan studi ke Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM). Terdapat beberapa keuntungan jika kuliah di sana, salah satunya adalah pembimbing yang expert, terdiri dari guru besar dari Malaysia dan doktor dari Indonesia.
“Ke depan Universiti Muhammadiyah Malaysia akan kita jadikan para dosennya itu dari negara-negara Islam, sehingga menjadi pusat research dunia Islam. Mahasiswanya juga kita harapkan dari seluruh dunia Islam, sehingga di sana ada pergaulan antar bangsa.” imbuhnya.
Bambang menambahkan, bahwa program untuk peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan program jangka panjang. Oleh karena itu, studi lanjut menjadi doktor jangan sampai menunggu tua.
Hadir memberikan sambutan, Ketua PP Nasyiah Ariati Dina Puspitasari menyampaikan bahwa, Nasyiah senantiasa mendorong kader-kadernya menuntut ilmu sampai jenjang master dan doktor.
Perempuan muda berkemajuan, harus berani menaikkan derajat kelompok perempuan melalui iman dan ilmu. Hal itu senada dengan visi seabad Nasyiah, yaitu putri islam yang progresif, bermartabat, mendunia dalam menggerakkan peradaban dan komunitas lokal.
“Tentunya untuk bisa mewujudkan visi Nasyiatul Aisyiyah dibutuhkan kader-kader Nasyiatul Aisyiyah yang memiliki ilmu, sehingga dengan ilmu bisa melakukan amal,” Imbuhnya.
Selain itu, perintah menuntut ilmu juga selaras dengan pesan yang disampaikan oleh KH. Ahmad Dahlan. Pendiri Muhammadiyah ini, sejak awal memiliki pemikiran yang melintas, dengan memberikan kepada perempuan akses untuk belajar.
“Kita di Nasyiatul Aisyiyah menjadi master nantinya, menjadi doktor nantinya, bahkan ke jenjang di universitas tidak berhenti di sana, tetapi juga bercita-cita menjadi guru besar.” Katanya.
Ariati Dina berpesan, jangan hanya mencari ilmu untuk gelar saja, tetapi kader Nasyiah harus memedomani bahwa menuntut ilmu untuk menjadi kader yang lebih beriman, bertaqwa, berkeadaban dan mencerahkan semesta.
Hits: 1362