MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA—Di abad kedua usianya, Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta arahkan jangkauan pada area global. Menurut Unik Rasyidah yang dilantik menjadi Direktur Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta periode 2022-2025, jangkauan global merupakan turunan dari konsep besar awal berdirinya Mu’allimat.
Demikian disampaikannya pada (15/1) saat diwawancarai reporter muhammadiyah.or.id di ruang kerjanya, Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta. Perempuan yang akrab disapa Unik ini menjelaskan tagline besar yang diusung adalah Mu’allimaat kini adalah Mu’allimaat as the Center of Progressive Women Excellence for Global Area.
“Bahwa madrasah ini harus sudah meningkat, untuk selanjutnya kita harus melalui tahapan-tahapan pada tingkat global. Misalkan saat mubaligh hijrah kita sudah ada di Malaysia, Thailand, dan Taiwan,” ujarnya.
Pada santri yang melakukan Mubaligh Hijrah di Negara-negara luar, Mu’allimaat mendorong kadernya menjadi perempuan berkemajuan sejak dini dengan mendekatkan mereka dengan realitas permasalahan di level internasional.
Unik menceritakan, ketika Mubaligh Hijrah di Taiwan, santri bertempat tinggal di shelter Pekerja Migran Indonesia (PMI) perempuan. Hal itu dimaksudkan supaya para santri mengenal dengan dekat segala bentuk permasalahan yang dialami perempuan, terlebih perempuan yang bekerja di luar negeri.
“Di situlah peran santri Mu’allimaat mulai mengetahui untuk wawasan globalnya untuk semakin diasah lagi,” imbuhnya.
Di masa kepemimpinannya, Unik mengungkapkan akan mengusung tiga gagasan utama yang akan diterapkan. Pertama, digitalisasi pembelajaran atau dalam dunia pendidikan. Ia menegaskan, supaya Mu’allimat tidak teralienasi dari peradaban maka harus melakukan adaptasi.
Oleh karena itu, ia juga mengusung gagasan tentang kurikulum yang adaptif dengan perkembangan teknologi. Gagasan kedua ini menyesuaikan dari gagasan pertama. Serta usaha ketiga adalah dengan meningkatkan kemampuan para pendidikan untuk adaptif memanfaatkan kecerdasan buatan.
“Selain hal tersebut, pendidikan karakter untuk para siswi-siswi kita juga tetap harus menjadi keunggulan madrasah ini ditengah era pendidikan digital ini,” imbuhnya.
Penguatan karakter bagi Santri Madrasah Mu’allimaat dimaksudkan meski telah berwawasan global dan adaptif perubahan, namun santri tetap memiliki etika dan mengusung nilai-nilai kemanusiaan utama. Di sisi lain, karakter ini juga sebagai penguat identitas diri sebagai muslim dan kader Muhammadiyah.
Hits: 1