Monday, June 5, 2023
Kantor
Jl. Cik Ditiro No.23 Yogyakarta
Jl. Menteng Raya No. 62 Jakarta Pusat
Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Home
  • Organisasi
    • Anggota Pimpinan Pusat
    • Keputusan Muktamar Ke-48
      • Risalah Islam Berkemajuan
      • Isu – Isu Strategis Keumatan, Kebangsaan dan Kemanusiaan Universal
      • Keputusan Lengkap
    • Majelis
      • Majelis Tarjih dan Tajdid
      • Majelis Tabligh
      • Majelis Diktilitbang
      • Majelis Dikdasmen dan NF
      • Majelis Pembinaan Kader dan SDI
      • Majelis Pembinaan Kesehatan Umum
      • Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial
      • Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
      • Majelis Pendayagunaan Wakaf
      • Majelis Pemberdayaan Masyarakat
      • Majelis Hukum dan HAM
      • Majelis Lingkungan Hidup
      • Majelis Pustaka dan Informasi
    • Lembaga
      • Lembaga Pengembangan Pesantren
      • Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid
      • Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis
      • Lembaga Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
      • Lembaga Resiliensi Bencana
      • Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah
      • Lembaga Pengembang UMKM
      • Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik
      • Lembaga Seni Budaya
      • Lembaga Pengembangan Olahraga
      • Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional
      • Lembaga Dakwah Komunitas
      • Lembaga Pemeriksa Halal dan KHT
      • Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah
      • Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik
    • Biro
      • Biro Pengembangan Organisasi
      • Biro Pengelolaan Keuangan
      • Biro Kumunikasi dan Pelayanan Umum
    • Profil
      • AD/ ART Muhammadiyah
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Lagu Sang Surya
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ideologi
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
        • Khittah Palembang 1956-1959
        • Khittah Ponorogo 1969
        • Khittah Ujung Pandang 1971
        • Khittah Surabaya 1978
        • Khittah Denpasar 2002
      • Langkah Muhammadiyah
        • Langkah Muhammadiyah tahun 1938-1940
        • Langkah Muhammadiyah tahun 1947
        • Langkah Muhammadiyah 1950
        • Langkah Muhammadiyah 1959-1962
        • Langkah Muhammadiyah 2000
    • Daftar Anggota
  • Cakrawala
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • English Version
  • Home
  • Organisasi
    • Anggota Pimpinan Pusat
    • Keputusan Muktamar Ke-48
      • Risalah Islam Berkemajuan
      • Isu – Isu Strategis Keumatan, Kebangsaan dan Kemanusiaan Universal
      • Keputusan Lengkap
    • Majelis
      • Majelis Tarjih dan Tajdid
      • Majelis Tabligh
      • Majelis Diktilitbang
      • Majelis Dikdasmen dan NF
      • Majelis Pembinaan Kader dan SDI
      • Majelis Pembinaan Kesehatan Umum
      • Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial
      • Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
      • Majelis Pendayagunaan Wakaf
      • Majelis Pemberdayaan Masyarakat
      • Majelis Hukum dan HAM
      • Majelis Lingkungan Hidup
      • Majelis Pustaka dan Informasi
    • Lembaga
      • Lembaga Pengembangan Pesantren
      • Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid
      • Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis
      • Lembaga Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
      • Lembaga Resiliensi Bencana
      • Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah
      • Lembaga Pengembang UMKM
      • Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik
      • Lembaga Seni Budaya
      • Lembaga Pengembangan Olahraga
      • Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional
      • Lembaga Dakwah Komunitas
      • Lembaga Pemeriksa Halal dan KHT
      • Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah
      • Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik
    • Biro
      • Biro Pengembangan Organisasi
      • Biro Pengelolaan Keuangan
      • Biro Kumunikasi dan Pelayanan Umum
    • Profil
      • AD/ ART Muhammadiyah
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Lagu Sang Surya
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ideologi
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
        • Khittah Palembang 1956-1959
        • Khittah Ponorogo 1969
        • Khittah Ujung Pandang 1971
        • Khittah Surabaya 1978
        • Khittah Denpasar 2002
      • Langkah Muhammadiyah
        • Langkah Muhammadiyah tahun 1938-1940
        • Langkah Muhammadiyah tahun 1947
        • Langkah Muhammadiyah 1950
        • Langkah Muhammadiyah 1959-1962
        • Langkah Muhammadiyah 2000
    • Daftar Anggota
  • Cakrawala
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • English Version
No Result
View All Result
Muhammadiyah
No Result
View All Result
Home Artikel

Lima Topik Rekonstruksi Paradigma Al-Islam dan Kemuhammadiyahan

by ilham
2 years ago
in Artikel
Lima Topik Rekonstruksi Paradigma Al-Islam dan Kemuhammadiyahan

Cita-cita pendidikan Muhammadiyah adalah menunjukkan jalan terang cahaya kebenaran Islam. Gerakan pencerahan Islam bagi kelompok intelektual yang mengenyam pendidikan tinggi di Muhammadiyah adalah hal wajib. Pendidikan Muhammadiyah merupakan pendidikan Islam modern yang mengintegrasikan agama dengan kehidupan, dan antara iman dengan kemajuan yang holistik.

Karenanya, filosofi pendidikan Muhammadiyah pada level pendidikan tinggi adalah mengintegrasikan iman dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS). Integrasi iman dan IPTEKS adalah hasil pemikiran rasional secara holistik dan komprehensif atas realitas alam semesta (ayat kauniyah) serta atas wahyu Allah dan sunah Nabi Saw (ayat qauliyah). Keduanya dipandang sebagai satu kesatuan integral melalui kegiatan penelitian dan pengembangan yang terus menerus digalakkan bagi kemuliaan manusia.

Empat Dharma Pendidikan Muhammadiyah

Ditinjau dari filosofi pendidikan Muhammadiyah di atas, Syamsul Anwar pernah menyebut bahwa Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) memiliki empat darma, yaitu pendidikan/pengajaran, pengembangan ilmu pengetahuan/penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan pengembangan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK). Darma yang terakhir disebutkan merupakan konsekuensi logis belaka dari jati diri Muhammadiyah-‘Aisyiyah.

Pasalnya, dalam Anggaran Dasar Muhammadiyah disebutkan bahwa Muhammadiyah adalah gerakan Islam, dakwah amar ma’ruf nahi munkar dan tajdid, bersumber pada Al-Qur`an dan As-Sunnah. Konsekeunsinya adalah PTMA harus mengemban amanah untuk mewujudkan salah satu misi Muhammadiyah yaitu menyelenggarakan pendidikan AIK sebagai bagian dari dakwah amar makruf nahi munkar.

MateriTerkait

M. Junus Anies: Imam TNI, Bapak Administrasi, dan Perintis Dakwah Muhammadiyah ke Luar Jawa

Solusi Mengejar Ketertinggalan Diskursus Keilmuan di Dunia Islam Adalah Paradigma Integratif

Pancasila Dilaksanakan, Jangan Diingkari

Al-Islam dan Kemuhammadiyahan Jadi Ruh Penggerak

Tidak heran bila Haedar Nashir pernah mengatakan bahwa pendidikan AIK memiliki posisi strategis, menjadi ruh penggerak, dan misi utama penyelenggaraan PTMA. Pendidikan AIK juga menjadi kekuatan PTMA karena dapat menjadi basis kekuatan spiritual, moral dan intelektual serta daya gerak bagi seluruh civitas akademika. Keberhasilan pendidikan AIK menjadi salah satu indikator ketercapaian misi penyelenggaraan dan pengelolaan PTMA.

Karenanya, Syamsul Anwar mengajak agar memandang AIK ini dipahami secara luas. Menurutnya, AIK adalah keseluruhan ajaran Islam yang meliputi akidah, akhlak, ibadah, dan muamalat duniawiah yang bersumber kepada Al-Quran dan Sunnah Nabi Muhammad Saw sebagaimana yang dipahami Muhammadiyah.

5 Topik Rekonstruksi Paradigma Al-Islam dan Kemuhammadiyahan

Dalam buku Pedoman Pendidikan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang diterbitkan Majelis Pendidikan Tinggi PP Muhammadiyah pada tahun 2013 menyebutkan bahwa tujuan pendidikan AIK adalah membentuk insan berkarakter dan insan terpelajar yang diharapkan memiliki integritas dan kesadaran etis. Karenanya, dalam buku tersebut menyebutkan lima poin diskursus dalam rekonstrusi paradigma baru AIK, di antaranya:

  • Diskursus Pemikiran Keagamaan

Dalam Manhaj Tarjih Muhammadiyah, agama adalah suatu tatanan normatif yang menjadi kerangka rujukan dan sekaligus bimbingan bagi manusia dalam menjalani hidupnya untuk mencapai kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat. Dari segi hakikatnya, agama adalah sebagaimana yang diresapi dan dimanifestasikan oleh pelakunya. Dengan demikian, agama meliputi unsur-unsur (1) inti yang berupa pengalaman imani, (2) bentuk yang berupa norma-norma syariah sebagai kerangka rujukan, dan (3) manifestasi yang berupa amal.

Paham agama yang diyakini Muhammadiyah tidak bercorak teosentrisme sebab hanya menempatkan manusia sebagai hamba Tuhan dan terkadang kurang aspiratif terhadap sisi kemanusiaan. Dalam paradigma Muhammadiyah, pendidikan AIK mengandung perspektif teo-antroposentrisme yang memadukan antara orientasi habl min Allah (hubungan dengan Allah, teosentrisme) dan habl min al-nas (hubungan dengan manusia, antroposentrisme) sehingga utuh dan seimbang.

  • Diskursus Tentang Tuhan

Dalam Himpunan Putusan Tarjih (HPT), persoalan akidah dikemukakan dalam Kitab Iman yang merupakan hasil keputusan Kongres Muhammadiyah ke-18 di Solo tahun 1929. Kitab Iman dibangun di atas landasan rukun Islam yang lima dan rukun iman yang enam dan diikuti dengan dalil-dalil yang meneguhkan keimanan dan keyakinan umat. Diktum keimanan itu ditambah dengan pernyataan bahwa alam adalah creatio ex nihilo, artinya alam itu diciptakan dari ketiadaan dan akhirnya nanti akan musnah. Pemahaman mengenai alam ini sebagai sarana untuk memperoleh pengertian bahwa Allah hukumnya adalah wajib al-wujud.

Allah swt sebagai satu-satunya entitas yang wajib al-wujud, selain-Nya atau alam semesta dan segala isinya adalah mumkin al-wujud. Dalam Kitab Iman juga meyakini bahwa Allah Swt tidak bermula dan tidak berakhir (qadim dan baqa’). Jika Allah Swt bersifat qadim dan baqa’, maka alam semesta yang tercipta dari ketiadaan memiliki permulaan (hadits). Konsekuensinya, realitas alam semesta akan selalu tersusun atas esensi (jawhar) dan aksiden (‘aradh), sedangkan Allah Swt bersifat tanzih atau laysa kamitslihi syai’ (dalam bahasa Asy’ariyah disebut mukhalafat lil-hawadits).

Meski terkesan berbelit-belit, rumusan paham akidah Muhammadiyah lebih menekankan untuk tidak membicarakan hal-hal yang tidak tercapai oleh akal, sehingga cukuplah berpikir mengenai makhluk-Nya untuk membuktikan kekuasaan dan kebijaksanaan-Nya. Muhammadiyah tidak ingin terjebak dalam debat yang melelahkan seputar akidah, sehingga melupakan hal-hal yang lebih esensial dan nyata seperti menciptakan kesejahteraan umat dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Makanya, diskursus tentang Tuhan dalam AIK hanya difokuskan pada istilah “Allah” dan Rabb an sich. Istilah “Allah” digunakan untuk menjelaskan zat atau substansi (Uluhiyah). Sedangkan istilah Rabb digunakan untuk menerangkan segala sesuatu yang berhubungan dengan alam semesta (Rububiyah).

  • Diskursus Tentang Nabi

Nabi Muhammad Saw adalah seorang manusia pilihan dan manusia teladan (uswah hasanah). Dalam meneladani Rasulullah Saw, Muhammadiyah senantiasa membedakan antara perbuatan yang mengandung ketetapan hukum (sunnah tasyriyah) dan perbuatan yang tidak terkait ketetapan hukum (ghairu tasyriyah). Dengan kata lain, mengembalikan akidah dan ibadah kepada kemurniannya sesuai dengan Sunnah Nabi saw dan mendinamisasikan kehidupan muamalah masyarakat dan lingkungan dengan semangat kreatif dan inovatif sesuai tuntutan zaman.

  • Diskursus Tentang Manusia Utama

Gambaran manusia dengan sifat-sifat utama dalam Islam selain sebagai abdullah (hamba Allah) adalah khalifatullah (wakil Allah). Penjabaran manusia sebagai khalifah selaras dengan definisi iman, yang tidak hanya pada dimensi hati (qalb) tetapi juga dimensi pernyataan (lisan) dan perbuatan (arkan). Demikian pula, manusia sebagai khalifah bukan semata-mata menyembah dan mengagungkan Allah, tetapi juga harus berbuat baik kepada manusia dan alam sebagai sifat Rabb yang menciptakan, memelihara, menjaga, memiliki, mengayomi, dan mengelola kehidupan di bumi.

  • Diskursus Pandangan Hidup

Pandangan hidup Muhammadiyah terhadap realitas alam raya meyakini adanya realitas ganda (tsunaiyatil wujud), yaitu Allah menciptakan segala sesuatu sehingga Dialah wajib al-wujud, dan apa yang Dia ciptakan sebagai mumkin al-wujud. Sementara itu, ahli tasawuf mengatakan sebaliknya, yaitu realitas itu hanya satu dikenal dengan paham wahdatul wujud. Paham ini mengenalkan bahwa wujud hanya ada satu yang ditempati Allah semata dan benda-benda selain Allah hanyalah bayangan, yang hakikatnya bukan wujud.

Konsekuensi epistemologi dari paham sufi yang menganggap realitas itu hanya satu (wahdat al-wujud) adalah sulit mengembangkan ilmu pengetahuan alam. Sebab sistem epistemologi yang mereka pakai dalam memperoleh pengetahuan adalah dengan cara zauq, kesadaran batin, atau dengan cara ahwal dan maqamat untuk sampai ma’rifatullah dan meraih mukasyafah. Dari sisi aksiologisnya akan melahirkan sikap anti dunia dan menganggap kehidupan ini kotor.

Pandangan hidup Muhammadiyah menganggap bahwa realitas itu ganda (tsunaiyatil wujud) sehingga konsekuensi epistemologinya adalah dapat mengembangkan dan memperoleh pengetahuan tidak hanya dari wahyu, tapi juga dari hamparan luas alam raya. Pada level aksiologisnya, Muhammadiyah memandang bahwa dunia adalah sesuatu yang penting sebagai tempat beramal dalam rangka menuju keselamatan di akhirat. Dengan kata lain, Muhammadiyah berpandangan bahwa untuk mencapai keutamaan hidup yang berorientasi ukhrawi tidak harus meninggalkan kebutuhan duniawi.

Naskah: Ilham Ibrahim

Editor: Fauzan AS

Hits: 155

Tags: AIKheadlineKemuhammadiyahanparadigma al-islamtopik rekonstruksi
ShareTweet

Baca Juga

Layanan RS Sarkies ‘Aisyiyah Kudus Resmi Dibuka, Bukti Amal Konkrit Perempuan Berkemajuan 

Layanan RS Sarkies ‘Aisyiyah Kudus Resmi Dibuka, Bukti Amal Konkrit Perempuan Berkemajuan 

June 5, 2023
Abdul Mu’ti Ungkapkan Perbedaan Kepemimpinan di Muhammadiyah dengan di Pemerintah

Abdul Mu’ti Ungkapkan Perbedaan Kepemimpinan di Muhammadiyah dengan di Pemerintah

June 4, 2023
Haedar Nashir Letakan Batu Pertama Pembangunan Mu’allimin Sport Center

Haedar Nashir Letakan Batu Pertama Pembangunan Mu’allimin Sport Center

June 3, 2023
Madrasah Mu’allimin Akan Bangun Fasilitas Olahraga Seluas 3.500 m2

Madrasah Mu’allimin Akan Bangun Fasilitas Olahraga Seluas 3.500 m2

June 3, 2023
Leave Comment

Rekomendasi

M. Junus Anies: Imam TNI, Bapak Administrasi, dan Perintis Dakwah Muhammadiyah ke Luar Jawa

M. Junus Anies: Imam TNI, Bapak Administrasi, dan Perintis Dakwah Muhammadiyah ke Luar Jawa

June 3, 2023
Solusi Mengejar Ketertinggalan Diskursus Keilmuan di Dunia Islam Adalah Paradigma Integratif

Solusi Mengejar Ketertinggalan Diskursus Keilmuan di Dunia Islam Adalah Paradigma Integratif

June 2, 2023
Pancasila Dilaksanakan, Jangan Diingkari

Pancasila Dilaksanakan, Jangan Diingkari

June 1, 2023
Sejarah Tradisi Penulisan Kitab Tafsir di Muhammadiyah

Sejarah Tradisi Penulisan Kitab Tafsir di Muhammadiyah

May 31, 2023

Berita Terpopuler

Alasan Lahirnya Varian Baru Kristen Muhammadiyah

May 27, 2023

Madrasah Mu’allimin Akan Bangun Fasilitas Olahraga Seluas 3.500 m2

June 3, 2023

Pesan Dahlan Rais untuk Pendekar Tapak Suci dalam Berorganisasi

June 3, 2023

Haedar Nashir Letakan Batu Pertama Pembangunan Mu’allimin Sport Center

June 3, 2023

Menjaga Semangat Bermuhammadiyah melalui Pelestarian Tradisi Pengajian

June 4, 2023

Abdul Mu’ti Ungkapkan Perbedaan Kepemimpinan di Muhammadiyah dengan di Pemerintah

June 4, 2023
Muhammadiyah

Follow Us

  • Redaksi
  • Tautan
  • Kontak Kami

© 2022 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.

No Result
View All Result
  • Home
  • Organisasi
    • Anggota Pimpinan Pusat
    • Keputusan Muktamar Ke-48
      • Risalah Islam Berkemajuan
      • Isu – Isu Strategis Keumatan, Kebangsaan dan Kemanusiaan Universal
      • Keputusan Lengkap
    • Majelis
      • Majelis Tarjih dan Tajdid
      • Majelis Tabligh
      • Majelis Diktilitbang
      • Majelis Dikdasmen dan NF
      • Majelis Pembinaan Kader dan SDI
      • Majelis Pembinaan Kesehatan Umum
      • Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial
      • Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
      • Majelis Pendayagunaan Wakaf
      • Majelis Pemberdayaan Masyarakat
      • Majelis Hukum dan HAM
      • Majelis Lingkungan Hidup
      • Majelis Pustaka dan Informasi
    • Lembaga
      • Lembaga Pengembangan Pesantren
      • Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid
      • Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis
      • Lembaga Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
      • Lembaga Resiliensi Bencana
      • Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah
      • Lembaga Pengembang UMKM
      • Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik
      • Lembaga Seni Budaya
      • Lembaga Pengembangan Olahraga
      • Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional
      • Lembaga Dakwah Komunitas
      • Lembaga Pemeriksa Halal dan KHT
      • Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah
      • Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik
    • Biro
      • Biro Pengembangan Organisasi
      • Biro Pengelolaan Keuangan
      • Biro Kumunikasi dan Pelayanan Umum
    • Profil
      • AD/ ART Muhammadiyah
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Lagu Sang Surya
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ideologi
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
      • Langkah Muhammadiyah
    • Daftar Anggota
  • Cakrawala
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • English Version

© 2022 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.