MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA— Ke depan anak didik kita sangat hebat kalau pandai komunikasi dengan berbagai bahasa lisan dan tulisan, kritis memilih lautan informasi, dan bekerja sama menjadikannya sebagai komoditas ilmu pengetahuan dan teknologi.
Menurut Sun’an Miskan, Ketua PWM DKI Jakarta, kemampuan tersebut menjadi suatu keharusan yang dikuasai oleh peserta didik dalam menghadapi era industry 4.0.
Supaya mampu bersaing di era tersebut, peserta didik harus dibekali lima kemampuan atau skill. Pertama, mampu berpikir kritis, kedua kreatif dan inovatif, ketiga terampil dan komunikatif, keempat pandai kerjasama, dan kelima percaya diri.
“Sudah barang tentu kalau anak didik kita dituntut untuk memiliki sekian keahlian di atas, gurunya, lebih-lebih kepala sekolahnya, juga harus memiliki kelebihan dengan anak didiknya itu,” paparnya pada (16/12) dalam Lokakarya dan Rakor Kepala Sekolah Muhammadiyah se-DKI.
Sun’an Miskan menambahkan, ke depan anak didik kita sangat hebat kalau pandai komunikasi dengan berbagai bahasa lisan dan tulisan, kritis memilih lautan informasi, dan bekerja sama menjadikannya sebagai komoditas ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dalam meningkatkan kemampuan peserta didik, ungkap Sun’an Miskan, tidak bisa hanya dilakukan penekanan kepada murid. Melainkan para pendidik juga harus dibekali dengan kemampuan yang akan diteruskan kepada peserta didiknya.
“Nah, kalau gurunya jadul dalam mengolah informasi digital dan menggunakan sarana komunikasi daring, sekolahnya akan ketinggalan kereta dengan sekolah lain. Tentu wali murid akan mengurungkan niatnya menitipkan anaknya ke sekolah Muhammadiyah,” ingatnya.
Kemampuan mumpuni yang dimiliki oleh pendidik juga menjadi nilai lebih, serta menjadi daya tarik bagi wali murid dalam memilih sekolah bagi anak-anaknya.
Terlebih untuk sekolah Muhammadiyah, tambahnya, harus memiliki nilai lebih dalam bidang keislaman dan kemuhammadiyahan. Nilai tersebut sebagai ideologi perjuangan, keyakinan, dan cita-cita hidup yang diperjuangkan oleh Muhammadiyah.
Hits: 10