MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA— Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) PP Muhammadiyah menerbitkan buku 99 Berkhidmat di Kesenian. Berikut kutipan wawancara tim redaksi Muhammadiyah.or.id dengan Ketua LSBO PP Muhammadiyah sekaligus tim penyusun buku ini Jabrohim pada Ahad (26/12).
Apa latar belakang dari penyusunan buku 99 Berkhidmat di Kesenian?
Dalam kapasitas saya sebagai Ketua Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) PP Muhammadiyah periode 2010-2015, Wakil Ketua Himpunan Sarjana-Kesusasteraan Indonesia (HISKI), dan Kepala Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan (LPM UAD) dan sebelumnya sebagai Kepala Pusat Kuliah Kerja Nyata (Kapus KKN) LPM UAD, saya banyak berkunjung ke berbagai daerah, khususnya Kabupaten/Kota di Indonesia.
Banyak hal yang saya dapatkan dalam kunjungan itu lewat penuturan orang yang bersangkutan maupun cerita orang lain terhadap orang itu. Dari situ banyak pengetahuan, pengalaman, dan pemikiran sangat bermanfaat yang saya dapatkan. Semuanya sangat berguna dalam menjalani hidup dan kehidupan. Semua itu sangat bermanfaat untuk membangun karakter bangsa. Buku ini saya tulis atau susun agar saya (dan juga pembaca) bersilaturrahmi maupun tetap menjaga silaturrahmi dengan orang-orang tersebut.
Boleh diceritakan bagaimana proses penulisan buku ini?
Proses penulisan buku tersebut cukup panjang. Diawali dengan keinginan menulis profil para Pimpinan LSBO PP Muhammadiyah buku itu saya tulis. Kesibukan karena rangkap jabatan membuat penulisan berjalan lambat dan terbengkelai. Ketika ide penulisan profil untuk teman-teman di organisasi profesi dalam bidang sastra Indonesia, sastra Jawa, Sastra Sunda, Sastra Bali, sastra daerah-daerah lainnya, maupun sastra asing (Inggris, Arab, Perancis, Jerman, Rusia, dan lain-lain) yang kami lakukan di HISKI berjalan dengan lancar saya menjadi penasaran untuk melanjutkan penulisan profil di LSBO. Keberhasilan di HISKI karena ada satu orang yang all out dan dibantu beberapa teman.
Strategi ini akhirnya saya adopsi dalam penyusunan buku 99 Berkhidmat di Kesenian. Saya yang all out dan Pak Beni, Pak Heri, dan Mas Kamal saya minta untuk mengumpulkan data, baik dengan cara wawancara dengan orang-orang yang profilnya dikumpulkan di buku itu maupun mencari bahan lewat tulisan maupun dengan pencarian di internet. Semua bahan saya kumpulkan dan saya susun tulisan untuk profil itu. Sebagian ada yang diminta untuk menulis sendiri profilnya.
Isi dari buku ini tentang apa saja?
Isi buku itu berupa: (1) data kelahiran dan pendidikan orang yang profilnya ditulis, dilengkapi dengan latar belakang orang tua, latar tempat, maupun latar sosialnya; (2) bagaimana kehidupan dan aktivitasnya, baik sebagai manusia biasa maupun sebagai seniman, pegiat seni, pembina atau guru seni, kritikus atau pemerhati seni, atau pengelola lembaga yang berkaitan dengan seni; dan (3) apa saja dan bagaimana karya-karyanya, ide-ide atau pemikiran-pemikirannya (baik yang baru dalam konsep atau yang telah ditulis, bahkan mungkin telah dilaksanakan baik sebagai aktivitas maupun dilaksanakan oleh orang lain maupun oleh sebuah lembaga).
Apa tujuan menulis buku ini bagi warga Muhammadiyah?
Buku itu disusun untuk mensosialisasikan ide-ide bagus dan pemikiran-pemikiran yang briliant dari berbagai orang di berbagai tempat baik yang sudah mulai diketahui masyarakat maupun belum dilontarkan ke masyarakat yang disumbangkan untuk negeri dan bangsa Indonesia. Bisa jadi ide atau pemikiran itu diadopsi orang lain untuk dilaksanakan dengan tanpa seizin atau sepengetahuan orang tersebut.
Harapan dengan adanya buku ini?
Harapan saya dengan buku itu, ide-ide kreatif dan pemikiran-pemikiran bagus perlu disosialisasikan di kalangan warga persyarikatan. Keikhlasan bergerak di persyarikatan harus mendapatkan perhatian serius. Jangan terjadi mereka yang begitu ikhlas berjuang dengan pemikiran total, segenap tenaganya, dan juga harta bendanya saat dia masih berkesempatan berkiprah (karena masih mampu dalam banyak hal, di antaranya mampu dalam pemikiran, tenaga, dan hartanya) tidak terdzalimi saat dia sudah tidak mampu lagi (termasuk di dalamnya tidak lagi aktif di persyarikatan atau tak lagi karya raya) terdzalimi. Ini perlu saya lontarkan karena banyak terjadi dewasa ini.
Selain itu, dalam rangka membina dan mengembangkan seni budaya di Muhammadiyah, memanfaatkan warga Muhammadiyah dengan maksimal. Dg begitu tdk ada alasan lagi bahwa tidak tahu bahwa ada warga atau simpatisan Muhammadiyah yang mampu di bidang seni budaya. Saat ini terjadi banyak amal usaha memanfaatkan tenaga dari nonmuslim dalam pembinaan dan pengembangan seni budaya di Amal Usaha Muhammadiyah.
Bagaimana cara mendapatkan buku 99 Berkhidmat di Kesenian?
Untuk mendapatkan buku itu bisa menghubungi Yulia Wisnu Saputri (Mbak Nana), staf LSBO PP Muhammadiyah melalui hp/WA sebagai berikut: +62 895-3907-92014.
Hits: 60