MUHAMMADIYAH.ID, YOGYAKARTA– Rakernas 2021 LazisMu secara resmi ditutup pada Sabtu (5/12), Ketua Badan Pengurus LazisMu Pusat meminta kepada semua Kantor Layanan termasuk Kantor Wilayah dan Daerah untuk lebih tertib dalam organisasi.
“Lazismu perlu diperhatikan tingkat kepatuhan, kepatuhan terhadap domumen yang sudah ada,pencapaian penghimpunan dan penyaluran, pencapaian pembentukan kelembagaan dan laporan. Apakah perlu sanksi jika tidak mentaati?,” ungkap Hilman.
Terkait dengan kepatuhan, Hilman meminta supaya ditindaklanjuti dan dibahas dalam Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) masing-masing. Hal ini dimaksudkan supaya dalam tubuh organisasi termasuk sumber daya amilnya tidak memiliki moral hazard.
Karena tingkat kepatuhan akan berkolerasi pada ketersediaan amil. Maka diperlukan pengkaderan atau penguatan sumber daya amil dari tingkat dasar, madya, hingga utama.
Selain dituntut untuk meningkatkan pengetahuan tentang LAZ melalui pengkaderan internal, amil LazisMu juga harus berani belajar dengan LAZ eksternal sebagai penambah pengetahuan. Di sisi lain amil juga harus melek teknologi.
“Memperbanyak amil yang melek teknologi (digital friendly) untuk manfaat yang lebih besar tidak cuma selfie agar sistem yang dibangun lebih berarti,” imbuhnya.
Untuk proyeksi pencapaian SDGs, setiap wilayah maupun daerah bisa memiliki program unggulan yang sesuai dengan problem maupun potensi dasar yang dimiliki masing-masing wilayah maupun daerah. Serta tidak lupa untuk bersinergi dengan mitra.
Hits: 6