MUHAMMADIYAH.OR.ID, KUPANG— Setelah melalui proses yang panjang, Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah meresmikan sumber air bersih bagi masyarakat kesulitan air di Desa Tliu, Kecamatan Amanuban, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Ketua MPM PP Muhammadiyah, M. Nurul Yamien Rabu (7/9) dalam sambutan acara peresmian menuturkan, meski belum sempurna tetapi sumber air bersih di Desa Tliu, Kecamatan Amanuban Timur sangat dibutuhkan oleh masyarakat di sana, mengingat kondisi di sana yang memang kesulitan air bersih, baik untuk keperluan harian, pertanian dan peternakan.
Menceritakan pengalaman awal pendampingan pemberdayaan masyarakat Masyarakat Tliu, Yamien sewaktu awal datang ke sini pada tahun 2015 dan yang kedua pada tahun 2016, dirinya bersama rombongan tidak mandi selama tiga hari karena memang kesulitan air. Kedatangannya pada waktu itu adalah awal perjumpaannya dengan Tokoh Masyarakat setempat, Abdul Kodir.
“Sehingga waktu itu kami berkunjung kami tidak mandi tiga hari, tiga malam. Karena untuk mengambil air waktu musim kemarau itu harus ke sungai, dan ada sumber air kecil yang namanya belek itu, tapi debitnya sangat kecil,” ucapnya.
Kedatangan MPM waktu itu belum secara spesifik untuk mendampingi masyarakat dalam urusan air bersih, melainkan untuk mendampingi masyarakat dalam program wajib belajar 9 tahun. Melalui program awal ini kemudian berlanjut, MPM mendampingi masyarakat Tliu untuk mencari solusi atas masalah kesulitan air bersih.
Dalam mencari solusi atas masalah kesulitan air bersih, MPM menggandeng beberapa pakar seperti dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk melakukan assessment.
Tapi, kendala besar yang dihadapi setelah melakukan assessment adalah kecilnya debit air bersih di sekitar sana untuk dapat ditarik ke desa dan lokasi persawahan warga. Namun demikian, berbekal semangat Al Ankabut ayat 69, MPM mencari alternatif untuk solusi atas masalah sulitnya air bersih itu.
Dalam meningkatkan kesejahteraan warga, MPM melakukan beberapa gerakan yang diharapkan menjadi solusi atas masalah-masalah lain yang dihadapi oleh warga. Seperti gerakan menutup bumi atau reboisasi untuk menangkap/menjaring air tanah melalui pohon-pohon keras yang ditanam.
“Gerakan pertanian lahan kering kami denggungkan, gerakan untuk tutup bumi atau reboisasi kami gerakkan bersama-sama masyarakat, peternakan lahan kering kita gerakan bersama-sama,” ucapnya.
Kerja-kerja pemberdayaan tidak bisa dilakukan secara sepihak, oleh karena itu MPM menggandeng Pemerintah Desa Tliu, melalui keputusan Kepala Desa Tliu, Thimotius Natonis, kemudian dibentuklah kelompok peternak dan petani. Pada 2019, kelompok ini menjadi jalan, di mana mereka waktu menemukan sumber air yang baru.
“Tetapi kami belum yakin, maka harus buktikan dulu bahwa ini punya kapasitas untuk jangka panjang dan jumlah besar. Tunggu sampai musim kemarau besok, apakah sumber air ini masih bisa mencukupi untuk diambil,” tutur Yamien menyakinkan warga waktu itu.
Oleh karena itu, MPM kembali mendatangkan pakar untuk meng-assessment sumber air yang baru ditemukan ini, untuk mengukur debit airnya. “Alhamdulillah debit air itu secara hitungan mencukupi untuk kebutuhan masyarakat Tliu dan sekitarnya. Mudah-mudahan ini terus berlanjut dan berlanjut,” imbuh Yamien.
Setelah melalui proses yang panjang tersebut, Yamien berharap kepada semua pihak yang ikut serta supaya merawat dan menjaga sumber air ini. Sebab ini milik bersama, dan dimanfaatkan dengan arif bijaksana sehingga mensejahterakan semua. “Semoga air di Tliu ini bisa memancar ke seluruh warga,” tandasnya.
Sumber air bersih bagi Warga Desa Tliu, Kecamatan Amanuban Timur ini diresmikan secara langsung oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir pada, Rabu (7/9/2022) yang datang ke Universitas Muhammadiyah Kupang.
Dalam pembangunan sumber air bersih untuk masyarakat Desa Tliu, Kecamatan Amanuban Timur, Kabupaten Timor Tengah Selatan tersebut dilakukan bersama dengan Universitas Muhamamdiyah (UM) Kupang, dikepalai oleh Munawar yang merupakan BPH UM Kupang.