MUHAMMADIYAH.OR.ID, SORONG — Disambut Tarian Selamat Datang khas Sorong, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Nadiem Anwar Makarim dalam kunjungannya ke SMA Muhammadiyah Al-Amin Kota Sorong, Papua Barat pada (11/2).
Di sela kunjungan tersebut, Nadiem sempat melakukan diskusi dengan guru dan wali murid terkait dengan sistem belajar di masa pandemi. Terkait dengan keluhan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), adalah kebijakan yang dilakukan dengan terpaksa karena menginggat saat ini sedang di masa pandemi covid-19.
Pertanyaan yang diajukan ke Nadiem banyak variasinya, mulai dari persoalan fasilitas, kuota belajar, sampai jenuhnya peserta didik akibat sistem PJJ. Meski dihujani banyak keluhan, namun dirinya mengaku bangga kepada Guru dan Wali Murid SMA Muhammadiyah Al-Amin Kota Sorong.
Pasalnya, dari pertanyaan yang disampaikan mengindikasikan guru dan wali murid memiliki perhatian lebih kepada murid dan sistem pebelajaran di Indonesia saat ini.
Setelah mendengar masukan dan keluhan dari wali murid, Mendikbud kemudian menyapa murid SMA Muhammadiyah Al-Amin Kota Sorong yang belajar di rumah secara virtual. Dirinya mengakui penerapan PJJ memiliki tantangan tersendiri, namun saat ini pihaknya sedang mendalami solusi terbaik untuk tetap menjaga semangat belajar para siswa.
“Semangat terus belajarnya ya adik-adik, walaupun beberapa daerah masih ada yang harus PJJ,” sebut dia.
Dewi Tri Sundari, guru SMA Muhammadiyah Al-Amin Kota Sorong mengatakan bahwa di masa pandemic covid-19 tantangan guru menjadi berlipat. Hal serupa menurutnya juga dirasakan oleh wali murid yang sejak diterapkan PJJ terpaksa mengeluarkan budget lebih untuk proses belajar.
“Wali murid harus tambah pengeluaran untuk beli kuota internet. Meski sudah ada subsidi yang diberikan pemerintah, akan tetapi kuota yang diberikan tidak sesuai, sering nombok,” ungkapnya