MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA—Lakukan penguatan Al Islam dan Kemuhammadiyah (AIK), Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih kukuhkan Korps Instruktur AIK. Ketua Lembaga Dakwah Khusus (LDK) PP Muhammadiyah, Muhammad Ziyad berpesan kepada korps supaya jangan sampai amanah ini menjadi beban.
Di acara pengukuhan ini dilakukan pada, Rabu (23/3) Ziyad menjelaskan, bahwa menjadi bagian Korps Instruktur AIK ini memiliki tiga bagian penting.
Pertama adalah dedikasi, bahwa Korps Instruktur AIK ini diharapkan menunjukkan dedikasi dakwah Muhammadiyah melalui rumah sakit. Kedua adalah harus menjadi pribadi yang berintegritas, yakni tidak ada retak antara kata dan tindakan termasuk dalam pelayanan. Ketiga adalah harus menjadi pribadi yang menginspirasi, Korps Instruktur AIK menjadi wasilah bagi pengunjung, pasien dan keluarga pasien yang sedang berobat ke rumah sakit.
“Ketika ada tamu-tamu kita yang hadir di rumah sakit ini mereka tidak semata-mata hanya berobat, tapi juga mengambil inspirasi bagaimana tampilan performance para pelaku di rumah sakit yang menyimbolkan bahwa ini adalah rumah sakit Islam, bahwa ini adalah rumah sakit Muhammadiyah,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Ziyad mengajak kepada civitas hospitalia untuk mengupgrade keahlian dan informasi. Dengan peningkatan tersebut diharapkan akan menunjukkan Aplikasi Perilaku Pelayanan Islami (APPI). Tidak boleh di rumah-rumah sakit Muhammadiyah hanya membangun kesalehan personal, melainkan harus membangun kesalehan komunal yang tersistem.
“Kita ingin mengintegrasikan antara perilaku individu dengan perilaku kolektif atau komunal di rumah sakit ini, maka inilah yang namanya tim dan karena itulah dibentuk yang namanya korps,” imbuhnya.
Pada kesempatan ini juga dilakukan launching RSIJ bertadarus dengan maksud dan tujuan supaya menjadikan Al Qur’an sebagai sumber informasi dan konfirmasi. Termasuk sumber inspirasi dalam berperilaku baik itu sebagai individu, dalam keluarga sampai dengan perilaku dalam individu sebagai pekerja.
“Karena itulah Al QUr’an selalu diadaptasi dari seluruh ruang dan waktu. Al Qur’an harus membumi, harus hidup, menjadi sumber laku dalam setiap pelayanan,” ungkap Ziyad.
Ziyad berharap syiar Agama Islam yang dilakukan oleh rumah-rumah sakit Muhammadiyah bukan hanya ramai diperbincangkan di media sosial dan dunia, tetapi lebih jauh ia berharap syiar yang dilakukan bisa menjadi pemberat timbangan amal saleh warga Muhammadiyah.
Hits: 41