MUHAMMADIYAH.OR.ID, BANDUNG—Kecuali karbon dioksida, alam hampir tidak mempunyai kebergantungan kepada manusia. Dalam rangka menjaga hubungan baik manusia dan lingkungannya, semua orang harus terlibat bersama-sama bergandengan tangan mewujudkan kelestarian alam agar kualitas bumi tempat berpijak terus layak dihuni.
Anggota Majelis Lingkungan Hidup Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Selatan Amalia Rezeki mengatakan bahwa manusia dan alam mempunyai hubungan yang bukan sekadar erat tapi sangat vital. Diakui atau tidak, kehidupan kita sangat bergantung pada alam. Seluruh komponen dharuriyat dalam hidup mulai dari oksigen, air, makanan, papan dan sumber daya lainnya bahkan sampai kebutuhan hajaiyyat, disediakan oleh alam.
Karenanya penting bagi semua pihak untuk terus merawat kelestarian lingkungan. Dalam kajian Gerakan Subuh Mengaji yang diselenggarakan Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Jawa Barat pada Jumat (18/02), Amalia memaparkan beberapa kiat-kiat sederhana demi terciptanya lingkungan yang hijau, di antaranya:
Pertama, selalu menanam pohon. Dengan pohon dan hutan yang baik, maka akan memberikan kesejahteraan yang baik pula untuk manusia. Menanam pohon merupakan bentuk kepedulian dan kecintaan manusia terhadap bumi. Kedua, olah sisa sampah satur dan buah jadi pupuk. masyarakat belum menyadari bahwa sampah yang dibuang ini mempunyai dampak terhadap kesehatan masyarakat dan menimbulkan kekumuhan. Sistem daur ulang dapat menjadi aktivitas yang bisa diandalkan dalam penanganan sampah.
“Hal yang sederhana tapi kalau rutin dilakukan insyaAllah akan menjadi pahala yang luarbiasa karena berkontribusi dalam penyelamatan lingkungan,” ujar pendiri Sahabat Bekantan Indonesia ini.
Ketiga, kurangi penggunaan plastik dan daur ulang sampah plastik. Pendidikan dan kesadaran dalam pengelolaan limbah dan sampah tentu sangat penting dalam masyarakat. Banyak masyarakat yang masih kurang kesadarannya dalam menjaga kebersihan lingkungan. Padahal dari sampah plastik dapat diolah kembali menjadi sesuatu yang bernilai tinggi, selain dengan tujuan merawat kelestarian lingkungan.
Keempat, hemat air dan listrik. Pemakaian air dan listrik yang berlebihan, bisa mengurangi jumlah air bersih dan mengancam kehidupan makhluk hidup. Tidak hanya manusia, tetapi juga hewan dan tumbuhan yang ada di Bumi. Dengan menggunakan air yang secara bijaksana, kita tetap bisa menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Air sampai generasi masa depan. Kelima, menyebarkan pesan lingkungan hijau. Keenam, bergabung dengan komunitas pemuda dan lingkungan.
“Islam adalah agama yang mengajarkan pada umatnya untuk selalu mencintai lingkungan untuk kemaslahatan bersama. Mencintai lingkungan adalah bagian dari spirit Islam sebagai rahmat semesta alam. Maka dari itu kita harus memelihara, tidak merusak, dan memanfaatkan dengan sebaik mungkin,” pungkas Amalia.