MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA– Proses deforestasi yang masih berlangsung, bahkan telihat semakin intensif. Ketua MLH PP Muhammadiyah, Prof Muhjidin Mawardi, hati-hati deforestasi merupakan penyumbang terbesar emisi gas rumah kaca yang mengakibatkan bencana lingkungan melalui pemanasan global.
Deforestasi secara sederhana dipahami sebagai kegiatan penebangan hutan atau tegakan phon, sehingga lahannya dapat dialihgunakan untuk penggunaan nir-hutan (non-forest use).
Di Indonesia, beberapa data menyebutkan aktifitas deforestasi sudah berkurang. Namun kenyataannya aktivitas tersebut masih terus berlangsung, bahkan semakin massif dan menjadi ancaman serius untuk segera dientaskan.
“Walaupun laporan menunjukkan sudah mengalami pengurangan proses deforestasi itu, tetapi kenyataan di lapangan deforestasi masih berlangsung.” ungkapnya dalam efleksi Akhir Tahun 2020 Lingkungan Hidup di Indonesia pada, Selasa (22/12).
Saat ini, kerusakan lingkungan alam menjadi ancaman serius bagi Indonesia. Meskipun telah dilakukan usaha meminimalkan kerusakan tersebut, dengan berbagai upaya yang dilakukan secara maksimal, namun Indonesia tidak bisa dikatakan berhasil dalam urusan penyelamatan lingkungan.
Terkait dengan fungsi hutan, prof Muhjidin menyebut hutan memiliki fungsi yang sangat vital, diantaranya adalah fungsi hidrologis, sebagai penentu iklim wilayah, fungsi penjaga kekayaan genetik flora dan fauna, sebagai sumber daya alam yang bisa menghasilkan devisa bagi negara.
“Hutan sebagai tempat wisata alam yang mempunyai nilai estetika, inspirasi, dan penyejuk jiwa. Dan terakhir hutan sebagai pembentuk humus utama, yang dibutuhkan oleh tumbuhan,” imbuhnya
Massifnya deforestasi di Indonesia menurutnya lebih disebabkan karena adanya penyelewengan dalam implementasi tatakelola hutan. Banyaknya penyelewengan tersebut disebabkan lemahnya penegakkan hukum. Tidak cukup sampai disitu, masalah lain yang dihadapai oleh hutan-hutan Indonesia juga sifat rakus manusia.
Karenanya diperlukan perubahan sikap dan perilaku para pemangku kepentingan, melalui gerakan nasional prakter pengelolaan hutan yang lestari, bermanfaat, berkeadilan, ramah lingkungan, serta berkelanjutan. Hal ini menjadi suatu yang mendesak untuk segera dilakukan.
Hits: 3