MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Wasathiyah atau nilai tengahan (umumnya dikenal sebagai moderasi atau sikap proporsional) merupakan salah satu konsep utama di dalam ajaran agama Islam yang terangkum dalam banyak pesan Alquran maupun hadis-hadis mulia Nabi Muhammad Saw.
Pada pendalilan tersebut, umat Islam dilarang bersikap ghuluw (ekstrim) baik dalam bidang pemikiran, amaliyah, hingga ibadah. Demikian terang Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Syafiq A Mughni dalam forum webinar Majalah Nuansa Persada, Rabu (24/8).
“Islam adalah agama yang wasatiyah yang kalau kehilangan ciri utama ini, maka saya kira problematik karena ada persoalan di dalamnya. Sehingga kalau kita kembali ke ajaran Islam yang original maka wasatiyah itu menjadi kunci di sana,” ungkapnya.
Meskipun wasathiyah merupakan salah satu inti ajaran Islam yang banyak diusung oleh hampir semua kelompok Islam, kendala pengamalannya masih banyak terjadi di tataran akar rumput.
“Jadi kesenjangan (pemahaman) itu biasa terjadi. Bisa vertikal, apa yang dipikiran (pengurus) Pusat belum tentu sama dengan pikiran grasroot. Persoalannya adalah bagaimana kita sosialisasi,” terang Syafiq.
Lebih lanjut, dirinya menilai perbedaan itu harus pandai dikelola agar tidak malah bersifat kontra produktif bagi umat Islam.
“Dan itu tugas ilmuwan sosial untuk membagi. Kalau tidak ada, itu mesti didakan oleh ilmu sosial bahwa ada dikotomi, trikotomi. Mesti ada NU yang moderat, ada yang tidak moderat, ada Garis Lucu, dan Garis Lurus. Di Muhammadiyah juga ada itu. Di LDII juga ada. Jadi kesenjangan itu biasa terjadi,” jelasnya.
Karena itu, Syafiq menganggap perlunya sosialisasi pikiran pusat ke akar rumput secara terus menerus terkait sikap wasathiyah ini. Di lain hal, umat di bawah perlu dipahamkan terkait semangat fastabiqul khairat atau berlomba-lomba dalam kebaikan dan koridor ta’awanu ‘alal birri wa taqwa.
“Maka ini kemudian berlanjut pada sikap bagaimana kita bertawazun dan bertasamuh dalam kerangka wasathiyah itu. Pendek kata ini menjadi komitmen kita bahwa kalau kita berkomitmen Islam secara sungguh-sungguh, maka wasathiyah Islam ini yang harus kita jalankan, kita kembangkan, dan kita promosikan,” pungkasnya. (afn)
Hits: 24