MUHAMMADIYAH.OR.ID, KENDARI – Peresmian Institut Sains Teknologi dan Kesehatan ‘Aisyiyah Kendari (ISTEK-AK), Rabu (18/5) menjadi bukti bagi ‘Aisyiyah sebagai organisasi perempuan yang terdepan dalam pelembagaan gerakan emansipasi.
Diresmikannya ISTEK-AK menjadikan ‘Aisyiyah memiliki 9 Perguruan Tinggi ‘Aisyiyah (PTA) dan 3 Universitas yang para rektornya adalah perempuan.
Dalam pidato peresmian ISTEK-AK, Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini menuturkan bahwa Muhammadiyah boleh saja baru masif membicarakan soal teori gender. Tetapi secara praksis, Muhammadiyah telah melakukannya sejak 1912.
“Bagi Muhammadiyah, kepercayaan kepada ‘Aisyiyah bukan sebuah kepercayan karena analisis gender, tapi kepercayaan karena Muhammadiyah memberikan kesempatan bagi para perempuan didasarkan atas nilai-nilai agama,” jelasnya.
“Dari seratus sekian tahun yang lalu Kiai Dahlan bersama Nyai Walidah mendesain ‘Aisyiyah sebagai sebuah pergerakan perempuan muslim dan meningkatkan harkat dan martabat perempuan pada harkat dan martabat manusia yang lebih luas,” imbuh Noordjannah.
Gerakan praksis perempuan ‘Aisyiyah pun bahkan tidak terbatas pada pendidikan dan perempuan saja. ‘Aisyiyah juga mengurus berbagai aspek kehidupan dalam spektrum kebangsaan dan keumatan yang semakin luas. Pada masa Kiai Dahlan, ‘Aisyiyah bahkan telah merintis pendirian Taman Kanak-Kanak yang kini jumlahnya telah lebih dari 20.000 TK/Paud. Belum lagi jumlah SD-SMA dan berbagai klinik dan rumah sakit.
“Kekuatan ‘Aisyiyah-Muhammadiyah lahir dari nilai-nilai agama yang kita yakini. Yang telah ditorehkan oleh pendiri Muhammadiyah atau ‘Aisyiyah. Nah oleh karena itu bagi ibu-ibu, generasi perempuan jangan merasa canggung. Mari kita dukung dan kita terus bergerak untuk kemajuan umat dan bangsa melalui banyak cara,” kata Noordjannah.
“Maknanya apa? Bahwa ‘Aisyiyah hadir dimulai dengan usaha-usaha untuk menjadikan anak-anak generasi kita ini menjadi generasi yang memiliki dan memahami nilai-nilai keagamaan yang kuat, tetapi juga memiliki ilmu yang luas,” pungkasnya. (afn)