MUHAMMADIYAH.ID, JAKARTA – Kesuksesan ‘Aisyiyah sebagai organisasi perempuan muslim yang gerakannya tersebar di seluruh Indonesia tidak lepas dari peran para aktivis di tingkat akar rumput.
Demikian ungkap Sekretaris Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Tri Hastuti Nur Rochimah dalam pengajian reflektif Bulan Bermuhammadiyah, Tvmu, Senin (20/12).
“Kalau di abad kedua ini ‘Aisyiyah menguatkan karakternya bahwa ‘Aisyiyah adalah gerakan komunitas. Maka kemudian penguatan cabang dan ranting sangat penting sekali. Oleh karena itu kenapa ‘Aisyiyah tetap eksis dan terus menjalankan dakwahnya dari pusat sampai akar rumput ya karena itu adalah ciri dari gerakan ‘Aisyiyah,” tuturnya.
Banyaknya amal usaha profesional yang dimiliki oleh ‘Aisyiyah di akar rumput dan diatasnamakan sebagai milik organisasi itu juga dianggap menjadi salah satu penguat kesuksesan ‘Aisyiyah.
“Mengapa kita terus berkembang? Karena salah satu kekuatan yang terus kita bangun selain pada kekuatan di komunitas LPCR (Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting), adalah kekuatan amal usaha itu menjadi salah satu ciri khas dan karakter organisasi muslim berkemajuan. Karena itu bagaimana upaya-upaya amal usaha menjadi bagian dari elemen dakwah dan meluaskan dakwah ‘Aisyiyah,” jelasnya.
Di sisi lain, kesuksesan ‘Aisyiyah dianggap muncul karena faktor kolaboratif. Tidak hanya mendukung program SDG’S (Sustainable Development Goals) pemerintah, program-program ‘Aisyiyah juga bekerjasama dengan lembaga internasional di bidang yang menjadi fokus ‘Aisyiyah.
Dari banyak program nasional dan internasional yang dimiliki, Tri Hastuti mencontohkan kerjasama ‘Aisyiyah untuk mempromosikan Islam progresif dengan organisasi perempuan asal Kamboja.
Di Taiwan, ‘Aisyiyah juga memiliki program PKBM hasil kerjasama dengan Kementerian Luar Negeri RI untuk mengedukasi para pekerja migran memiliki ijazah pendidikan.
“Di tingkat komunitas juga begitu, kita banyak melakukan isu-isu perkawinan anak, stunting, banyak sekali kerjasama dengan pemerintah desa yang jadi mitra strategis karena adanya UU Desa yang mengatur pengelolaan dana desa,” kata Tri.
“Jadi salah satu prinsip dakwah ‘Aisyiyah adalah kolaboratif. Sejak awal berdirinya ketika bicara tentang gerakan kebangsaan itu juga ciri ‘Aisyiyah. Maka sejak kehadirannya ‘Aisyiyah akan berkontribusi terus pada bangsa dan negara yang kita cintai saat ini,” pungkasnya.
Hits: 9