MUHAMMADIYAH.OR.ID, LAMPUNG– Asosiasi Kantor Urusan Internasional (ASKUI) Perguruan Tinggi Muhammadiyah – ‘Aisyiyah (PTMA) se-Indonesia menggelar acara bertajuk Sekolah KUI pada (8-9/2) di Universitas Muhammadiyah Metro, Lampung.
Kegiatan ini dilakukan untuk memacu mahasiswa di PTMA supaya mampu bersaing studi di luar negeri. Ketua ASKUI PTMA se-Indonesia, Yordan Gunawan dalam paparannya mengungkapkan bahwa, mahasiswa di perguruan tinggi swasta termasuk PTM memiliki kesempatan sama dalam studi lanjut ke luar negeri.
Menurutnya, banyak program yang diakses oleh mahasiswa di PTMA seluruh Indonesia yang ingin melanjutkan studi ke luar negeri, di antaranya adalah program-program beasiswa yang dibiayai langsung oleh LPDP.
Yordan yang merupakan Kepala KUI Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini menjelaskan, di UMY terdapat banyak program exchange yang sudah dilaksanakan, salah satunya adalah memfasilitasi mahasiswa untuk mendapat beasiswa Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA).
“Banyak keunggulan yang ditawarkan oleh program ini, salah satunya mahasiswa tidak wajib mengikuti kuliah yang sesuai dengan jurusan yang mereka ambil di PT asal, jadi sifatnya multidisiplin. Mereka diberikan kebebasan memilih,” ungkapnya.
Ia menyampaikan itu hanyalah satu dari sekian banyak keuntungan yang bisa didapatkan oleh mahasiswa yang mengikuti program tersebut. Sebab yang lainnya adalah mahasiswa belajar di kampus bereputasi dengan ranking dunia.
Sementara itu, Wakil Ketua 1 ASKUI PTMA, Saprudin menjelaskan tentang pengelolaan KUI. Menurutnya, tidak masalah KUI jika ingin berdiri sendiri atau digabung dengan unit lainnya, semua tergantung dengan kebijakan masing-masing Perguruan Tinggi. Akan tetapi yang paling penting KUI memiliki SK.
“Untuk mendapatkan hibah kerjasama dari PKKUI, setiap KUI di masing-masing Perguruan Tinggi harus memiliki SK Pendirian. Selain SK Pendirian dokumen , unit kerja ini terdapat dalam SOTK, untuk mengetahui ruang lingkup kerja dan tupoksi dari KUI itu sendiri,” jelasnya.
Saprudin sangat mendukung kegiatan tersebut karena memang sudah terbukti di beberapa Perguruan Tinggi. Ia menyampaikan bahwa tiap KUI harus mampu melihat peluang untuk mendorong mahasiswa berkiprah di kampus internasional sekaligus dalam menarik minat mahasiswa asing.
Kegiatan dengan tema “Scaffolding the Muhammadiyah ‘Aisyiyah Higher Institutions International Office Management for Better Implementation of Internationalization” ini diikuti sebanyak 38 PTMA se-Indonesia.