MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA– Menjadi kader Persyarikatan Muhammadiyah memang berat, oleh karena itu Dahlan Rais, Ketua PP Muhammadiyah yang membidangi pekaderan berpesan supaya kader Muhammadiyah siap menjadi pendekar di jalan dakwah dan tidak tergoda terlebih sampai terlena dengan urusan dunia.
Sebagai seorang kader dakwah, menurut Dahlan, tidak perlu menengok sana-sini. Ia berpesan di mana pun berada, usahakan menjadi yang paling baik. Namun jika belum mampu, setidaknya menjadi yang lebih baik untuk seruan dakwah. Serta harus menjauhi penyakit wahn’ yakni cinta dunia dan takut akhirat, sampai-sampai melupakan tujuan mulia dari dakwah.
“Kalau sudah tergoda dengan hal-hal duniawi, kita akan terjerumus menjadi perampok tanpa perjuangan. Oleh karena itu, jadilah pendekar di jalan dakwah,” ucap Dahlan pada, Senin (11/10) di acara pembukaan Darul Arqam PP IPM 2021-2023 di LPMP DI. Yogyakarta.
Dahlan menyebut, menjadi kader dakwah itu tidak ringan karena pendakwah harus menjadi orang yang lebih baik dari orang yang diajak. Selain itu, jalur dakwah merupakan jalur sunyi dan tidak populer, sehingga tidak semua kader bisa menempuh jalur tersebut. Akan tetapi di sisi lain, dakwah juga bisa ditempuh melalui jalur populer, seperti halnya politik.
“Menjadi kader dakwah itu harus siap berjalan di jalan yang sepi. Tidak jadi populer dan tidak kaya bukanlah masalah karena tujuannya bukan untuk itu,” ungkapnya.
“Jika di dalam politik seringkali isuk dele sore tempe—berani janji tetapi tidak ditepati—memanglah suatu hal yang biasa. Namun, hal itu tidak mungkin dilakukan dalam dakwah,” sambungnya.
Menyinggung tentang Islam yang dari pandangan Muhammadiyah, Dahlan Rais menyebut, bahwa Islam yang dipahami oleh Muhammadiyah adalah Islam yang egaliter. Oleh karenanya, kader persyarikatan ketika melakukan aktivitas dakwah tidak perlu berlebihan untuk mendapat sanjungan.
Secara bersamaan di sisi lain Islam juga agama dakwah, Islam yang dianut oleh Muhammadiyah merupakan agama yang mengajak manusia kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran. Serta, Agama Islam bagi Muhammadiyah merupakan tajdid atau pemurnian untuk menciptakan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
“Kita menekankan pada Islam yang berkemajuan dan moderat, sedangkan dakwah yang berkemajuan itu tajdid yang artinya pintu pembaharuan selalu terbuka,” kata Dahlan.
Hits: 24