MUHAMMADIYAH.OR.ID, SEMARANG — Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan meminta kepada para kader Muhammadiyah, terlebih yang tergabung di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) untuk mempertimbangkan bahwa bumi bisa dimanfaatkan oleh anak-cucu di masa mendatang.
Pesan itu disampaikan Anies pada (11/8) dalam acara Webinar Leader Summit IV yang diadakan Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) yang dikoordinatori oleh para kader IMM Unimus.
Tantangan bangsa Indonesia begitu rupa, Anis menjelaskan, bahwa di masa awal kemerdekaan angka buta huruf bangsa Indonesia mencapai 95 persen. Namun kini, angka melek huruf bangsa Indonesia telah mencapai 95 persen.
Karena itu ia meminta kader muda Muhammadiyah, khususnya yang tergabung dalam IMM untuk kembali merumuskan persoalan yang akan dihadapi dan mereka selesaikan di masa yang akan datang.
Di antara banyaknya persoalan yang dirumuskan solusinya, Anis menyarankan persoalan keberlanjutan dan isu lingkungan masuk dalam rumusan tersebut. Menurutnya, bumi tempat berkegiatan sekarang ini bukan hanya milik manusia sekarang, tapi juga milik mereka yang akan datang.
“Memastikan bahwa bumi tempat kita berkegiatan bisa dimanfaatkan oleh anak-anak kita, oleh anak-anak dari anak-anak kita di kemudian hari. Akankah mereka menikmati alam yang sama seperti kita ?,” ungkap Anies.
Persoalan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan harus menjadi isu yang mendapat perhatian serius. Isu lingkungan memiliki relevansi dengan segala situasi dan jaman. Menurut Anies, saat ini ada 3 tantangan yang harus dirumuskan solusinya secara bersamaan.
Yakni, masalah pandemic covid-19, persoalan lingkungan yang didalamnya ada masalah iklim, dan yang ketiga adalah kemajuan teknologi yang luar biasa. Ketiga tantangan tersebut menurutnya berpotensi gap atau ketimpangan.
“Ketiga ini bila tidak dikelola dengan baik akan berpotensi untuk membuat ikhtiar yang diwujudkan dalam bentuk kemerdekaan yaitu menghadirkan keadilan sosial, menghadirkan kesejahteraan. Saat ini dengan ketiga tantangan itu kita punya potensi. Potensi apa ? terjadi gap,” kata Anies.
Anise berpesan kepada Angkatan Muda Muhammadiyah supaya bisa membuat terobosan agar potensi ketimpangan tersebut bisa diselesaikan dengan baik. Hal itu juga sebagai usaha menghadirkan keadilan sosial bagi masyarakat di tengah dampak pandemic covid-19.
“Saya berharap teman-teman semua kontemplasikan, renungkan masalah-masalah yang tadi saya sebutkan. Pikirkan bersama, bahas bersama, perdebatkan bersama. Jangan khawatir dengan perdebatan, jangan khawatir dengan diskusi. Karena sesungguhnya lawan debat adalah teman berpikir. Lawan diskusi adalah teman mengkaji,” pungkas Anies.
Hits: 27