MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – FORTASI 2021 adalah salah satu kegiatan besar PR IPM Madrasah Muallimaat Muhammadiyah Yogyakarta. Cerah, ceria dan gembira terpancar jelas di muka peserta didik baru, calon pemimpin perempuan Islam di masa mendatang. Seluruh peserta didik baru adalah orang terpilih untuk menjalani pendidikan selama enam tahun di Mu’allimaat.
Ditegaskan kembali oleh Direktur Madrasah Mu’allimaat bahwasannya santriwati Mu’allimaat dipersiapkan untuk menjadi pemimpin di masa yang akan datang.
“Bukan peserta didik yang sembarangan tetapi merupakan orang-orang terpilih dan yang siap secara mental, pengetahuan, dan kepribadian untuk terus mengembangakan Muhammadiyah sesuai dengan wasiat KH. Ahmad Dahlan,” ungkapnya.
Wasiat yang dimaksud adalah ‘Aku titipkan Muhammadiyah ini kepadamu sekalian dengan penuh harapan agar engkau sekalian mau memlihara dan menjaga Muhammadiyah itu dengan sepenuh hati agar Muhammadiyah bisa terus berkembang selamanya’.
Direktur Mu’allimaat menambahkan bahwa peserta didik baru inilah yang akan memegang estafet kepemimpinan bangsa dan Muhammadiyah. Selama enam tahun melakukan pembelajaran di Mu’allimaat, semata-mata dipersiapkan untuk menjadi kader ulama, pendidik dan pemimpin. Disempurnakan dengan 5 kompetensi utama, yakni keilmuan, kepribadian, kecakapan, sosial kemasyarakatan, dan gerakan.
FORTASI 2021 ini merupakan rangkaian terakhir merayakan kehadiran peserta didik baru Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta. Diawali dengan Karantina Bahasa, Orientasi Kepesantrenan, dan diakhiri FORTASI ini. Menurut Agustyani Ernawati, tema yang diambil pada FORTASI kali ini sangat menarik dan mengandung makna tersirat, Mengasah Mingising Budi, Bana Adinata untuk Negeri.
“Tema yang sangat luar biasa. Artinya sangat mendalam, yakni menjelaskan esensi kepribadian untuk menjadi seseorang yang berjiwa kepemimpinan. Sangat relate dengan lima kompetensi utama yang diharapkan oleh madrasah, yang mana pada saatnya nanti akan melanjutkan para founding fathers terdahulu,” jelas Erna.
Fatma Latifah Isnawati, Ketua Umum PR IPM Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta menyampaikan ajang FORTASI ini bukanlah hanya sekedar transfer of knowledge saja, melainkan kedekatan antar peserta sangat diharapkan untuk memupuk jiwa kekeluargaan untuk menghadapi proses pendidikan selama enam tahun ke depan.
“Selamat berproses mengikuti kegiatan FORTASI dengan penuh kebahagiaan. Perbanyak kenalan dan permulaan untuk memulai menumbuhkan jiwa kekeluargaan. Jadikan FORTASI ini sebagai perkaya pengetahuan dan menjalin kekerabatan. Karena sekolah enam tahun di Mu’allimaat bukan hanya untuk mendapatkan ilmu baru, tetapi juga keluarga baru dan pengalaman baru yang seru,” tutur Fatma Latifah Isnawati.
Fortasi Mu’allimaat terselenggara secara daring selama empat hari yakni Senin 26 Juli hingga 29 Juli 2021.