MUHAMMADIYAH.ID, BANTUL – Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir hadir secara daring di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) guna menyapa 6.160 mahasiswa baru yang mengikuti Program Pengenalan Kampus (P2K) secara daring dan luring yang akan diselenggarakan sampai hari Ahad (19/9).
Dalam amanatnya kepada para mahasiswa baru, Haedar Nashir berpesan agar mereka berjuang menjadi generasi khairu ummah.
“Kalian harus menjadi orang-orang yang berjiwa ihsan, hasil dari aktualisasi iman dan takwa. Ihsan itu beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, walau tidak bisa melihat-Nya tapi yakin Allah melihat,” kata Haedar, Senin (13/9).
Haedar juga menekankan agar mahasiswa UAD menjadi mahasiswa yang gigih, penuh profesionalitas dan mencintai ilmu meski terbatasi geraknya oleh pandemi.
“Justru di era pandemi harus lebih disiplin, kalau tidak ada jiwa mandiri dalam pembelajaran maka tidak akan memperoleh banyak hal. Jadi harus menjadi orang-orang yang haus dan lapar ilmu, juga menguasai iptek dan keahlian,” ujarnya.
Menyambung Haedar, Rektor UAD, Muchlas mengatakan bahwa P2K ini dapat dijadikan sebagai titik tolak pembinaan akademik dan non akademik bagi mahasiswa UAD agar membentuk generasi yang berintegritas, mencerahkan, berkemajuan, amanah, dan ikhlas.
Apalagi, Kampus Muhammadiyah ini menurutnya memiliki visi menjadi perguruan tinggi (PT) yang diakui hingga ke kancah internasional dengan dijiwai oleh nilai-nilai Keislaman yang bervisi unggul, profesional dan memberikan manfaat bagi bangsa dan umat manusia.
“Impian tersebut kita realisasikan dengan memajukan ilmu pengetahuan, teknologi informasi dan seni melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat, kerja sama dan tata kelola perguruan tinggi yang baik yang semuanya dijiwai nilai-nilai Keislaman,” tuturnya di Amphitarium Kampus Utama UAD.
Sementara itu Mendikbud Ristek Nadiem Makarim mengajak para mahasiswa agar dapat memanfaatkan program Kampus Merdeka sebaik mungkin. Sehingga para mahasiswa pada akhirnya mendapatkan pengalaman yang dinilai menjadi ‘kendaraan’ untuk meraih masa depan.
“Antara lain magang di perusahaan atau organisasi, melakukan studi independen, membangun desa, melakukan riset, mengerjakan proyek kemanusiaan, merancang wirausaha, melakukan pertukaran baik mahasiswa dalam dan luar negeri, mengajar di SD atau SMP melalui program kampus belajar,” pesan Nadiem.
Hits: 0