MUHAMMADIYAH.OR.ID, SORONG—Kepala Kampung Warmon Kokoda, Sorong, Papua Barat, Syamsuddin Namugur menceritakan keadaan pelajar Muhammadiyah di kampungnya, yang menurutnya bahwa pendidikan Muhammadiyah ini sesuai dengan keadaan zaman.
Demikian disampaikan Syamsuddin Namugur pada, Senin (18/4) di acara Tausiyah Ramadan 1443 H yang diadakan Universitas Pendidikan Muhammadiyah (UNIMUDA) Sorong secara luring.
Menurutnya, pendidikan berkemajuan sebagaimana yang dibawa oleh Muhammadiyah di kampungnya tepat. Sebab, membawa perubahan positif warga masyarakat Kampung Warmon Kokoda. Ia juga bersyukur adanya Muhammadiyah di kampungnya kemajuan bagi masyarakat.
“Kita tidak mungkin tinggal di era yang dulu-dulu itu, sekarang eranya digital, eranya kemajuan, pendidikannya juga berkemajuan ya anak-anak dan masyarakat yang belajar juga tetap ikut”. Tuturnya.
Muhammadiyah di mata Syamsuddin Namugur merupakan pencerahan bagi anak-anak Papua khususnya di bidang pendidikan. Menurutnya, Muhammadiyah dalam memberikan pendidikan bagi anak-anak Papua dilakukan dengan ikhlas, dari rintangan yang ada bagi Muhammadiyah dilalui dengan ‘enteng’ saja.
Di sisi lain, yang semakin menyakinkan Syamsuddin terkait dengan pendidikan yang diajarkan oleh Muhammadiyah kepada anak-anak Papua adalah Muhammadiyah tidak dengan serta merta merubah budaya atau kearifan lokal yang baik-baik bagi anak-anak Papua.
“Sekolah itu kita ajak mereka ke hutan, itu yang menjadikan bahwa pendidikan itu tidak begini-begitu (ribet). Pendidikan di Papua itu sangat menarik dan itu menjadi sesuatu yang menyenangkan,” ungkapnya.
Syamsuddin mencontohkan tentang pendidikan adab anak muda ke orang tua yang sudah ada sejak dahulu masih lestari sampai sekarang di kampungnya. Namun demikian, jika ada beberapa hal yang tidak sesuai dengan budaya sopan santun hal itu lebih dikarenakan individu anak.
“Pendidikan juga diajarkan tentang adab, bagaimana cara menghormati guru, memuliakan guru, apa lagi dari segi agama itu lebih lagi.” Tuturnya.
Ia juga menegaskan bahwa, konsep islam rahmatan lil alamin yang diimplementasikan dengan sungguh-sungguh oleh Muhammadiyah di Tanah Papua melalui pendidikan.
Pendidikan Berkemajuan Muhammadiyah membuka peluang bagi anak-anak Papua baik itu yang muslim maupun non-muslim.
“Bahwa Islam itu mengajarkan pendidikan tidak beda-bedakan agama, tidak beda-bedakan suku, bahwa pendidikan itu merata untuk kita semua. Lewat jalur Islam, lewat jalur Muhammadiyah itu memang betul-betul rahmatan lil alamin. Muhammadiyah itu mengamalkan rahmatan lil alamin itu sudah jelas,” imbuhnya.