Saturday, May 21, 2022
Kantor
Jl. Cik Ditiro No.23 Yogyakarta
Jl. Menteng Raya No. 62 Jakarta Pusat
Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Home
  • Organisasi
    • Profil
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah
      • Anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah
      • Majelis dan Lembaga
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ciri Gerakan
      • Gerakan Islam
      • Gerakan Dakwah
      • Gerakan Pembaruan
    • Ideologi
      • Muqaddimah AD/ART
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
        • Khittah Palembang 1956-1959
        • Khittah Ponorogo 1969
        • Khittah Ujung Pandang 1971
        • Khittah Surabaya 1978
        • Khittah Denpasar 2002
      • Langkah Muhammadiyah
        • Langkah Muhammadiyah tahun 1938-1940
        • Langkah Muhammadiyah tahun 1947
        • Langkah Muhammadiyah 1950
        • Langkah Muhammadiyah 1959-1962
        • Langkah Muhammadiyah 2000
    • Dokumen
      • Berita Resmi
      • Tanfidz
      • Laporan
      • Maklumat
      • Surat Edaran
      • Pers Release
    • Badan Khusus
      • Pusat Syiar Digital Muhammadiyah
      • Muhammadiyah Aid
      • Muhammadiyah Covid-19 Comand Center (MCCC)
    • Daftar Anggota
    • Lagu Sang Surya
  • Cakrawala
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • Muktamar
  • Home
  • Organisasi
    • Profil
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah
      • Anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah
      • Majelis dan Lembaga
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ciri Gerakan
      • Gerakan Islam
      • Gerakan Dakwah
      • Gerakan Pembaruan
    • Ideologi
      • Muqaddimah AD/ART
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
        • Khittah Palembang 1956-1959
        • Khittah Ponorogo 1969
        • Khittah Ujung Pandang 1971
        • Khittah Surabaya 1978
        • Khittah Denpasar 2002
      • Langkah Muhammadiyah
        • Langkah Muhammadiyah tahun 1938-1940
        • Langkah Muhammadiyah tahun 1947
        • Langkah Muhammadiyah 1950
        • Langkah Muhammadiyah 1959-1962
        • Langkah Muhammadiyah 2000
    • Dokumen
      • Berita Resmi
      • Tanfidz
      • Laporan
      • Maklumat
      • Surat Edaran
      • Pers Release
    • Badan Khusus
      • Pusat Syiar Digital Muhammadiyah
      • Muhammadiyah Aid
      • Muhammadiyah Covid-19 Comand Center (MCCC)
    • Daftar Anggota
    • Lagu Sang Surya
  • Cakrawala
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • Muktamar
No Result
View All Result
Muhammadiyah
No Result
View All Result
Home Artikel

Imam New York Sarankan Tujuh Hal untuk Pesantren Muhammadiyah

by afandi
1 year ago
in Artikel, Cakrawala

Oleh: Affandi

Perkembangan teknologi berdampak pada kehidupan spiritual manusia. Apakah ilmu pengetahuan dan sains tidak mampu menawarkan jawaban atas kehidupan yang semakin kering nilai?

Shamsi Ali, tokoh Muhammadiyah yang sekarang tinggal dan menjadi Imam di New York, Amerika Serikat mengatakan bahwa Pesantren Muhammadiyah harus bisa menjawab pertanyaan pelik tersebut.

Dalam webinar yang diselenggarakan LP2PPM (Lembaga Pengembangan Pondok Pesantren PP Muhammadiyah) pada Jumat (29/1) Shamsi Ali mendukung pesantren Muhammadiyah sebagai pusat kaderisasi ulama.

MateriTerkait

Catatan Muthala’ah Tentang Tauhid di PCM Cibiuk Garut

Khutbah Jumat: Puasa dan Syahwat Haram

Merengkuh Nikmat Sehat Psikologis di Hari Idulfitri

Tetapi, Ia mengingatkan bahwa menjadi ulama tidak lagi cukup sekedar cakap dalam teks-teks tradisi keagamaan. Jadi ia mengatakan bahwa pesantren Muhammadiyah harus bisa melahirkan ulama yang punya pengetahuan luas. Karena tantangan bagi ulama hari ini adalah mengejar ketertinggalan dalam kemajuan peradaban.

Shamsi Ali mengatakan ada tujuh hal penting dalam pengembangan kaderisasi ulama Muhammadiyah.

Pertama, pesantren Muhammadiyah harus membangun wawasan global, yaitu kesadaran bahwa kehidupan di zaman ini serba cepat, mudah berubah, kompetitif dan sempit.

Kedua, pesantren Muhammadiyah sebagai pusat pengokohan iman dan karakter tidak boleh kehilangan fondasi ruhiyahnya yang bersifat nyata.

“Iman itu harus visible (terlihat) dengan karya dan inovasi (amal saleh). Dan buah-buahnya memberi manfaat luas bagi manusia,” jelas Shamsi Ali.

Ketiga, pesantren Muhammadiyah harus membangun kesadaran aqliyah (akal, pemikiran, logika, rasionalitas) yang tajam dan luas sebagaimana semangat Islam yang mengedepankan ilmu yang dipandu oleh wahyu.

Shamsi Ali menilai bahwa metode pedagogi (pengajaran) yang dogmatis sudah saatnya digeser kepada metode yang lebih mengajak berpikir kritis dan memecahkan masalah.

“Tentu dengan catatan bahwa rasionalitas itu adalah pertimbangan akal yang tidak liar (wild thinking) tanpa arah. Dan itu akan terjadi ketika pemikiran manusia tidak dikendalikan oleh wahyu Samawi,” terang Shamsi.

Keempat, di hadapan tokoh pendidik dan pimpinan pondok pesantren Muhammadiyah se-Indonesia Shamsi Ali menilai bahwa pesantren harus mampu melahirkan ulama yang memiliki kemampuan komunikasi handal, termasuk cultural adjustment (penyesuaian budaya) yang kadang berbeda, juga kemampuan bahasa yang handal.

“Diakui atau tidak, salah satu kekurangan (handicap) Ulama Indonesia adalah kemampuan komunikasi, khususnya penguasa bahasa asing, yang lemah. Bahkan mereka yang pernah belajar di luar negeri sekalipun, anggaplah Timur Tengah, bahasa Arabnya rata-rata bersifat bahasa pasif,” tuturnya.

Kelima, Pondok pesantren menurutnya perlu mempersiapkan keilmuan yang bersifat inovatif dan pro-aktif yang dapat merespon kepada kebutuhan dunia.  Bukan keilmuan yang bersembunyi di balik gelar akademis yang banyak saja.

“Pemahaman yang inovatif dan pro-aktif dari ayat ini adalah bahwa orang-orang Islam itu harus mampu menghadirkan kemudahan di saat manusia menghadapi kesulitan. Bukan sekedar percaya bahwa setelah kesulitan akan ada kemudahan,” jelasnya.

Keenam, pondok pesantren Muhammadiyah menurutnya harus membangun lingkungan yang mampu mengembangkan pemikiran yang berkemajuan alih-alih mewariskan pemikiran yang taklid semata tanpa ada ruang untuk menimbang.

Pemikiran yang berkemajuan itu jelasnya akan terlihat pada kemampuan dan keberanian para santri untuk berijtihad, termasuk di dalam keilmuan Islam.

Terakhir, pondok pesantren harus membangun suasana di mana santri-santriyah mampu membangun self-confidence (rasa percaya diri) yang tinggi untuk aktif dalam pemecahan masalah di berbagai tingkatan komunitas dengan membawa rasa rendah hati.

“Agar bangsa Indonesia mampu memainkan peranan signifikan dan diakui oleh dunia global, rasa minder (inferioritàs) yang sejak lama menjangkiti bangsa ini harus dirubah. Sudah saatnya membangun percaya diri bahwa bangsa ini adalah bangsa besar yang potensial dan mampu sebagaimana bangsa besar lainnya,” jelasnya.

Tujuh poin di atas juga adalah syarat supaya ilmuan dan Ulama Indonesia berani tampil di pentas global.

Menurut Shamsi Ali, ilmuwan Indonesia sering merasa inferior dengan ilmuwan Barat. Sementara ulama Indonesia sering merasa inferior dengan ulama Timur Tengah. Padahal, banyak ilmuwan dan ulama asal Indonesia sudah berkiprah dan berprestasi di tingkat internasional.

“Di sinilah kemudian Pesantren memiliki peranan krusial dan signifikan untuk mewujudkan semua itu,” tegas Shamsi Ali. (afn)

Editor: Fauzan AS

Tags: headlinepesantre
ShareTweetShare

Baca Juga

Terima Silaturahim Partai Ummat, PP Muhammadiyah Dorong Aplikasi Sila Keempat Pancasila

Terima Silaturahim Partai Ummat, PP Muhammadiyah Dorong Aplikasi Sila Keempat Pancasila

May 20, 2022
Pandemi di Indonesia menampakkan tanda-tanda akan berakhir. Terbaru pada Selasa (17/5), Presiden Joko Widodo memutuskan pelonggaran kebijakan penggunaan masker di luar ruangan.

Ketua Umum PP ‘Aisyiyah Ajak Warga Persyarikatan Sukseskan Muktamar ke-48

May 20, 2022
Tiga Pondasi yang Perkuat Perempuan sebagai Agen Perubahan, Pembangunan, Perdamaian, dan Toleransi

Tiga Pondasi yang Perkuat Perempuan sebagai Agen Perubahan, Pembangunan, Perdamaian, dan Toleransi

May 20, 2022
‘Aisyiyah Terima Dua Penghargaan Bidang Pendidikan dari Berita Satu Inspiring Women 2022

‘Aisyiyah Terima Dua Penghargaan Bidang Pendidikan dari Berita Satu Inspiring Women 2022

May 20, 2022
Leave Comment

Materi Terpopuler

Terima Silaturahim Partai Ummat, PP Muhammadiyah Dorong Aplikasi Sila Keempat Pancasila

14 hours ago

Halalbihalal, Cak Nun Sebut Pelajaran Kemuhammadiyahan Menancap di Alam Pikirannya

4 days ago

Identitas Keislaman AMM Harus Merujuk pada Paradigma Islam yang Dianut Muhammadiyah

3 months ago

Silaturahmi atau Silaturahim ?

11 months ago

Benarkah Seluruh Ciptaan Allah Berasal dari Nur Muhammad?

6 days ago

Bagaimana Menyikapi Budaya yang Bertentangan dengan Syariat?

7 months ago

Rekomendasi

Wanita Bercadar Penolong Anjing Liar Dipersekusi, Ini Komentar Ketua PP Muhammadiyah

March 16, 2021
Buka Muktamar IMM XIX, Jokowi : Semangat Kita Sama, Membangun Negara

Buka Muktamar IMM XIX, Jokowi : Semangat Kita Sama, Membangun Negara

October 22, 2021
Shaf Salat di Masjid al Haram dan Masjid Nabawi Rapat Kembali, Masjid di Indonesia Bagaimana ?

Shaf Salat di Masjid al Haram dan Masjid Nabawi Rapat Kembali, Masjid di Indonesia Bagaimana ?

October 18, 2021
Himpun Dana hingga Miliaran, Relawan Lazismu tidak Diberi Gaji

Berdirinya Lazismu Mengambil Spirit Kedermawanan dan Gotong Royong KH. Ahmad Dahlan

August 17, 2021
Muhammadiyah

Follow Us

  • Redaksi
  • Tautan
  • Kontak Kami

© 2022 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.

No Result
View All Result
  • Home
  • Organisasi
    • Profil
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah
      • Anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah
      • Majelis dan Lembaga
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ciri Gerakan
      • Gerakan Islam
      • Gerakan Dakwah
      • Gerakan Pembaruan
    • Ideologi
      • Muqaddimah AD/ART
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
      • Langkah Muhammadiyah
    • Dokumen
      • Berita Resmi
      • Tanfidz
      • Laporan
      • Maklumat
      • Surat Edaran
      • Pers Release
    • Badan Khusus
      • Pusat Syiar Digital Muhammadiyah
      • Muhammadiyah Aid
      • Muhammadiyah Covid-19 Comand Center (MCCC)
    • Daftar Anggota
    • Lagu Sang Surya
  • Cakrawala
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • Muktamar

© 2022 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.