MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA– Semangat Hari Ibu yang rutin diperingati setiap bulan Desember, tidak cukup hanya dirayakan saja. Namun semangat itu harus diaktualisasikan secara berkesinambungan sebagai api perjuangan dalam berbangsa dan bernegara.
Demkian dipaparkan oleh Ketua Umum PP ‘Aisyiyah, Siti Noordjanah Djhoantini. Menurutnya, Hari Ibu di mata ‘Aisyiyah tidak sama dengan Mother Day’s yang biasa diperingati di negara-negara Eropa maupun Amerika.
“Tentu yang dimaksud Hari Ibu di Indonesia bukan Mother Day’. Melainkan sebagai diri seorang ibu yang bagi nilai ajaran Islam yang memang penuh penghormatan,” tuturnya pada (26/12) dalam Perempuan Mengaji yang diselenggarakan PP ‘Aisyiyah.
Hari Ibu sebagai konteks hari pergerakan kaum perempuan harus dipahami sebagai tonggak pergerakan. Karena tidak bisa dipungkiri, Hari Ibu atau Kongres Perempuan 1 yang diselenggarakan pada 22 sampai 25 Desember adalah bagian tidak terpisahkan dari usaha bangsa Indonesia yang ingin meredeka.
Tonggak pergerakan kaum perempuan juga sebagai tanda dan pengakuan bahwa, kaum ibu juga berperan menuju kemerdekaan, pergerakan untuk memperjuangakan derajat perempuan, serta pergerakan untuk memperjuangkan hak dan kewajiban bagi kaum perempuan.
Namun, kata Noordjanah, di Indonesia makna Hari Ibu mengalami korosif. Karena realitas di lapangan menunjukkan, kelompok perempuan hanya memperingati ibu sebagai kata benda dan mengkesampingkan substansinya.
“Sekali lagi, tidak merendahkan ibu. Tetapi kita menempatkan Hari Ibu di Indonesia adalah hari pergerakan perempuan Indonesia,” tegas Noor
Karenanya, perjuangan kaum perempuan harus dimaknai dengan benar dan kebermanfaatannya harus diluaskan. Demikian dengan hadirnya ‘Aisyiyah yang tidak hanya berjuang dari dan untuk kaum perempuan, melainkan perjuangan kaum perempuan Muhammadiyah untuk kepentingan umat dan bangsa.
“Perempuan bukan dilihat dari sisi domestifikasi. Tetapi perempuan adalah manusia yang diciptakan Allah, yang derajatnya sama dengan kaum laki-laki dan yang membedakan dengan kaum laki-laki dihadapan Allah adalah taqwanya,” ujarnya.
Hits: 5