MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Gerakan Lumbung Hidup ‘Aisyiyah adalah bagian dari upaya ‘Aisyiyah yang digerakkan ibu-ibu dalam menjawab isu global yakni kelangkaan pangan. Begitu disampaikan oleh Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan (MEK), Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah, Dyah Suminar dalam Webinar Nasional ‘Gerakan Lumbung Hidup ‘Aisyiyah Mendukung Ketahanan Pangan Nasional.’
Gerakan Lumbung Hidup ‘Aisyiyah (GLHA) merupakan salah satu upaya pemberdayaan masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan yang dikelola oleh keluarga atau kelompok masyarakat dengan memanfaatkan sumberdaya lahan yang tersedia di lingkungannya. Gerakan Lumbung Hidup ‘Aisyiyah diharapkan mampu memberikan kontribusi ketersediaan pangan secara mandiri baik di masa Pandemi COVID-19 , maupun pada saat situasi aman untuk mengantisipasi masalah kelangkaan pangan yang menjadi isu global.
Dyah menyampaikan bahwa gerakan inilah yang diluaskan di daerah masing-masing dan akan membuat sebuah ciri khas kegiatan ‘Aisyiyah. “Ciri khas ini bisa terlihat dari rumah ibu-ibu ‘Aisyiyah, dari lingkungan tempat tinggal, kantor, juga amal usaha ‘Aisyiyah. Ini semangat yang harus kita bangun untuk dapat memanfaatkan lahan pekarangan secara optimal, secara berkelompok, terorganisir, dan membuahkan hasil untuk menjawab isu global kelangkaan pangan dan isu kekurangan oksigen dan udara bersih,” tutur Dyah.
Lebih lanjut Dyah menyebut bahwa berdasarkan data per Maret 2022 GLHA sudah ada di 428 titik yang dilakukan oleh ibu-ibu ‘Aisyiyah di berbagai lokasi secara mandiri. Juga dilaksanakan di 27 titik yang sudah bekerja sama dengan dinas maupun pihak-pihak lain yang terkait serta memiliki kepedulian terhadap lingkungan.
Kegiatan yang dilaksanakan secara daring pada Sabtu (9/4/2022) ini diikuti oleh seluruh Pimpinan Wilayah dan Pimpinan Daerah MEK seluruh Indonesia.