MUHAMMADIYAH.ID, JAKARTA – Tantangan PP Muhammadiyah terhadap misi internasionalisasi Muhammadiyah disambut dengan bermacam kreativitas Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) di berbagai negara, salah satunya PCIM Mesir.
Melalui jalur perdagangan, PCIM Mesir berusaha menggarap internasionalisasi Muhammadiyah. Ekspor kopi dan rempah-rempah adalah salah satu caranya.
“PCIM ke depan bukan saja mampu melahirkan kader ulama yang matang secara keilmuan, namun juga mumpuni secara finansial. Selain itu kerja sama ini upaya menjaga amanah PCIM dan Markaz Dakwah sebagai center of excellence,” kata Umair Fahmiddin, Rabu (10/3).
Disaksikan Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas, Duta Besar RI di Mesir Lutfi Rouf, Atase Perdagangan KBRI Mesir Irman Adi Purwanto, Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan PP Muhammadiyah Hery Zudianto, PCIM Mesir menandatangani MoU ekspor rempah-rempah dan kopi.
Ekspor itu dilakukan lewat PT Eshan Agroindo Mulia (Agrorina) bersama dengan peran serta Amal Usaha Muhammadiyah BTM BiMU Lampung.
Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas berharap inovasi ini mampu mensukseskan misi internasionalisasi Muhammadiyah dalam bidang ekonomi.
Sementara itu Duta Besar RI untuk Mesir Lutfi Rouf berharap ekspor ini mampu terus dikembangkan mengingat Mesir adalah mitra dagang Indonesia terbesar di Afrika Utara.
“Mesir dengan penduduk 101 juta mampu memiliki pertumbuhan ekonomi 3 persen, hal ini merupakan peluang. Nilai perdagangan Indonesia 1,062 miliar dolar AS pada 2020 dan neraca perdagangan ini surplus,” katanya.
Menyambung Lutfi, perwakilan BTM BiMU Lampung Elly Kasim bersyukur MoU ini dilakukan sebab BTM mampu membantu masyarakat kecil dan UMKM untuk berpartisipasi menyalurkan hasil pertaniannya sebagai komoditas ekspor.