MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA — Fathul Ashrar Miftahus Sa’adah merupakan model pendidikan karakter yang dibentuk oleh KH Ahmad Dahlan yang berbasis agama Islam. Dalam prosesnya, istilah ini oleh aktivifis Muhammadiyah setelahnya sering disebut sebagai kader kintilan.
Demikian disampaikan oleh Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) PP Muhammadiyah, Budi Setiawan pada pembukaan pengajian Fathul Ashrar yang kembali diadakan oleh PW Muhammadiyah Di. Yogyakarta pada Sabtu (21/8).
Budi Setiawan yang merupakan warga Kampung Kauman, Yogyakarta ini menuturkan, bahwa pengajian tersebut sudah ada sejak zaman Kiyai Dahlan. Pengajian ini adalah sebuah wadah yang digunakan oleh Kiyai Dahlan untuk mendidik karakter berbasis agama.
“Kiyai Dahlan itu sangat mengerti soal pendidikan meskipun tidak diformulasikan secara jelas, tetapi Kiyai Dahlan itu man of action orang yang berbuat terus. Dia merenung, berbuat, dan kemudian melihat,” tutur Budi.
Kiyai Dahlan melihat pendidikan sebagai hal yang utama, sehingga Muhammadiyah memiliki dua core amal usaha yaitu di bidang pendidikan dan kesehatan. Menurut Budi Setiawan, pandangan Kiyai Dahlan tentang pentingnya dunia pendidikan waktu itu tidak lepas dari situasi sosial dan politik sekelilingnya.
Menurut Budi, sejarah membuktikan bahwa pendidikan adalah alat penting perjuangan dalam mencapai kemerdekaan, integritas bangsa, maupun pembangunan nasional. Di sisi lain, pendidikan yang dijadikan fokus gerakan oleh Kiyai Dahlan juga sebagai alat perjuangan dalam membangun integritas sosial sejak masa penjajahan.
“Kiyai Ahmad Dahlan adalah salah satu tokoh pendidikan yang turut memperjuangan nasib bangsa Indonesia dalam bidang pendidikannya. Organisasi Muhammadiyah yang didirikannya menjadi salah satu gerakan pendidikan dari kelompok agama Islam,” sambungnya.
Dakwah melalui bidang pendidikan, termasuk pendidikan karakter yang ditempuh oleh Kiyai Dahlan menurut Budi terinspirasi oleh Nabi Muhammad. Di mana ketika itu Nabi Muhammad SAW membentuk wadah pendidikan yang diberi nama Darul Arqam.
Fokus kepada dunia pendidikan yang dilakukan oleh Kiyai Ahmad Dahlan dampaknya siginifkan. Usaha pencerdasan yang ia lakukan membuahkan hasil manis, ia berhasil mecetak tokoh-tokoh Muhammadiyah yang berkarakter kuat, serta dengan kesadaran kritisnya mereka berhasil melawan penjajahan untuk menggapai kemerdekaan Indonesia.