MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA—Tradisi Pencak Silat ditetapkan oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia. Ketua Pimpinan Pusat Tapak Suci Putera Muhammadiyah Muhammad Afnan Hadikusumo mengungkapkan bahwa Tapak Suci sebagai bagian dari komunitas bela diri Pencak Silat berperan dalam penetapan gelar Warisan Budaya Dunia dari UNESCO tersebut.
“Pencak Silat ditetapkan sebagai warisan dunia oleh UNESCO. Di sini ada peran Tapak Suci yang turut serta memperjuangkan gelar ini. Peran tersebut dengan diikutsertakannya beberapa atlet Tapak Suci untuk menjadi peraga guna mendapatkan penilaian dari UNESCO,” tutur Afnan dalam acara Pembukaan Tanwir I Tapak Suci Putera Muhammadiyah pada Ahad (12/09).
Walaupun sudah ditetapkan sebagai warisan budaya dunia, namun Pencak Silat saat ini mengalami penurunan popularitas di tengah masyarakat. Karenanya, Afnan mengajak kader-kader Muhammadiyah untuk mempromosikan Pencak Silat melalui Tapak Suci agar semakin dikenal masyarakat internasional.
“Promosi pencak silat ke mancanegara harus terus digalakkan. Alhamdulilah Tapak Suci sebagai bagian dari komunitas seni bela diri Pencak Silat telah berkembang di 34 provinsi di Indonesia dan memiliki 18 perwakilan luar negeri di seluruh dunia, serta menjadi perguruan yang diperhitungkan baik di dalam maupun di luar negeri,” ungkap cucu Pahlawan Nasional Ki Bagus Hadikusumo ini.
Saat ini, sebanyak 48 atlet Tapak Suci akan berlaga di arena Pekan Olah Raga Nasional (PON) ke-20 di Papua Oktober 2021 nanti. Afnan berharap 48 atlet Tapak Suci tersebut meneruskan tradisi medali emas di ajang olahraga nasional tersebut. Dirinya meminta doa dan dukungan dari segenap kader Muhammadiyah.
“Untuk itu, mohon doa dan dukungannya, agar para atlet tapak suci itu dapat sukses menjadi juara di ajang nasional tersebut. Kita memiliki mimpi nantinya pencak silat nantinya akan sepopuler olahraga bela diri dunia lainnya,” tutur anggota DPR RI ini.