MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Jika kita kembali mengingat surat Ali-Imron ayat 104 ada empat pokok yang bisa kita ambil hikmahnya dari sana.
Dijelaskan, Dr. Muhammad Ziyad, M.Ag, Ketua Lembaga Dakwah Khusus (LDK) PP Muhammadiyah, yang pertama yang dipanggil oleh ayat ini adalah ada sekelompok umat yang memiliki komitmen dan dedikasi yang tinggi terhadap Islam karena itulah orang-orang yang memiliki komitmen ini terpanggil. Terpanggil untuk melakukan mendakwahkan menuju keislaman.
“Berarti apa yang ingin disampaikan? Nilai-nilai keislaman ini harus selalu disebarkan. Kalau dalam hadis nabi ada damai dalam kebaikan,”ujarnya.
Yang kedua, menyerukan kepada ma’ruf dengan cara-cara yang ma’ruf. Kita tidak boleh mengajak yang ma’ruf tetapi dengan dimensi pemaksaan disana. Muhammadiyah dakwahnya dengan spirit mengajak kebaikan tapi dengan cara-cara yang baik juga.
Yang ketiga, mencegah supaya tidak terjadinya kemungkaran tetapi cara-caranya juga dengan cara yang ma’ruf. Tidak boleh mencegah kemungkaran dengan cara yang mungkar.
“Sekarang sudah muncul interpretasi tentang mungkar yang seperti apa sekarang dalam konteks orang yang bermain judi, mabok dan lainnya. Tetapi dalam konteks yang lebih luas adalah jangan sampai membiarkan kemiskinan structural yang itu berkelanjutan,” jelasnya, dalam Hari Bermuhammadiyah Tegal, Ahad (24/1).
Maka Muhammadiyah itu hadir, maka surat al-maun menjadi dasar yang digunakan Kiai Ahmad Dahlan untuk mensejahterakan umat. Ini menjadi poin yang keempat.
Konteks al-maun ada relevansi yang kuat sekali dengan adanya pandemic ini. “Jadi kalau ada yang menuduh bahwa Muhammadiyah atau NU misalkan tidak membumi itu berarti kemampuan literasinya sangat terbatas,” tegas Ziyad.
Bisa kita bayangkan selama pandemic ini saja akumulasi dari bantuan Muhammadiyah dalam penanganan covid-19 itu sudah lebih dari 500 milyar, bahkan bisa tembus sampai angka 800 Milyar.
“Ini adalah bagian dari dakwah yang sering kali orang melupakan. Ketika orang sudah melakukan melakukan keempat hal itu mereka termasuk orang-orang yang beruntung,” kata dia.
Empat pokok ini harus terus diingat oleh warga Persyarikatan. Bahwa melalui spirit ali-imron 104 ini Muhammadiyah telah hadir untuk Islam dan bangsa Indonesia.