MUHAMMADIYAH.ID, YOGYAKARTA – Sebagai organisasi keagamaan dengan aset amal usaha terbanyak di berbagai bidang, siapa menduga bahwa pendirian Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) selain untuk menjawab permasalahan sosial masyarakat, ternyata juga menjadi sarana menguji ketakwaan para pegiatnya kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Mengungkapkan hasil penelitian yang dilakukan sejak sepuluh tahun lalu, Guru Besar Antropologi Kangwon National University Korea Selatan Hyung Jun Kim menuturkan bahwa kebanyakan pendirian AUM dimulai dengan keterbatasan, tawakal dan keimanan yang tinggi.
“Di luar Muhammadiyah, orang tidak tahu bahwa semua amal usaha itu dibuat sukarela, otonom, swasembada. Tidak ada bantuan apapun dari luar,” tutur Kim dalam Pengajian Ramadan 1442 H PP Muhammadiyah, Ahad (18/4).
“Proses membuat amal usaha itu swasembada, tanpa ada rencana yang pas, tidak ada anggaran yang cukup, tapi sepertinya mulai saja. Dan selama membuat (membangun) amal usaha, aktivis Muhammadiyah memperlihatkan kenekatan, keberanian dan optimisme. Yakin pasti bisa diselesaikan,” imbuhnya.
Kim memberikan tiga sampel penelitiannya dari proses pendirian SMP di Pimpinan Ranting Kabupaten Sleman hingga proses pendirian TvMuhammadiyah oleh Pimpinan Wilayah Yogyakarta yang melalui banyak kesulitan.
Akan tetapi, Kim mencatat bahwa hampir seluruh pegiat yang telah memutuskan membangun amal usaha itu menikmati setiap kesulitan perjuangan yang dilakukan dengan penuh keikhlasan tanpa sedikitpun rasa pesimis akan pertolongan Allah.
“Jadi bagi saya sepertinya, bagi warga Muhammadiyah, orang Muhammadiyah, pimpinan Muhammadiyah, amal usaha adalah arena di mana aktivis dapat meraih pengalaman spiritual dalam kehidupan duniawi,” ujar Kim.
“Proses mendirikan amal usaha itu susah mendapatkan bantuan tapi tetap confident karena yakin pekerjaannya untuk umat. Selama membuat amal usaha itu selalu merasa ada dukungan dari umat terhadap aktivis Muhammadiyah dan merasakan keikhlasan. Karena amal usaha Muhammadiyah itu hasil dari keikhlasan dan perjuangan aktivis Muhammadiyah,” tutupnya.
Hits: 3