MUHAMMADIYAH.ID, JAKARTA – Sebagai langkah pencegahan terhadap potensi meledaknya kasus baru pandemi Covid-19 di Indonesia, Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah mendukung kebijakan larangan mudik 2021.
Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Cak Nanto menilai kebijakan yang tertuang dalam Surat Edaran Satgas Penanganan Covid-19 No 13 Tahun 2021 ini merupakan pilihan strategis pemerintah.
“Kebijakan ini sangatlah taktis sebagai pencegahan melonjaknya kasus baru Covid-19 selama Idul Fitri. Bagi sebagian pihak, mungkin ini tidak mudah untuk diterima, tapi kami melihat justru ini bagian langkah nyata pemerintah melindungi keselamatan jiwa masyarakat, terutama kaum Muslimin,” kata Cak Nanto, Jumat (7/5).
Karena itu, Cak Nanto berharap agar masyarakat memahami alasan pemerintah mengeluarkan kebijakan tersebut.
Penggunaan teknologi media sosial pun, diharapkannya mampu digunakan oleh masyarakat sebagai pengganti silaturahmi di masa darurat.
Setali tiga uang, Bendahara Umum PP Muhammadiyah Zaedi Basiturrozak sebelumnya juga mendukung kebijakan larangan mudik 2021.
Zaedi berharap, larangan mudik ini dipatuhi agar Indonesia tidak mengalami nasib seperti India yang mengalami ledakan kasus baru. Di India, ratusan ribu korban tewas akibat Covid-19 setelah melalaikan protokol kesehatan.
Akan tetapi, Zaedi juga berharap agar pemerintah konsisten pada kebijakan larangan mudik dengan tidak membuka tempat-tempat wisata, termasuk tidak menerima wisatawan asing dari mancanegara.
“Oleh karena itu patutlah pemerintah memperhitungkan dan mengkoordinasikan regulasi tersebut dengan semua unit lembaga pemerintah, sehingga tidak menghilangkan prinsip keadilan sosial bagi masyarakat,” ujar Zaedi.
“Regulasi yang dimaksud merupakan kebijakan distributif, yaitu regulasi yang merefleksikan kegelisahan masyarakat, serta kerja sama lintas sektor lembaga sehingga output kebijakan tidak ambigu dalam implementasinya di lapangan,” tegasnya.