MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA— Dr. Agus Widyatmoko membeberkan soal kecepatan mutasi virus corona yang disebut membuat Covid-19 jadi makin mudah menular. Hal ini diungkap dr. Agus menanggapi kekhawatiran semakin banyak penularan virus corona yang disebut akan makin mempercepat mutasi virus.
“Virus untuk bertahan hidup dia selalu berusaha melakukan adaptasi. Adaptasinya seperti apa? Ada namanya mutasi minor atau mengubah sisi luarnya bukan melahirkan virus baru,” tutur dr. Agus Widyatmoko dalam acara Covid-19 Talk pada Jumat (02/07).
Dr. Agus mengungkapkan bahwa virus Covid-19 terus bermutasi sehingga memunculkan sejumlah varian baru. Setidaknya ada empat varian Covid-19 di tingkat internasional. Varian pertama disebut dengan Alpha yang pertama kali ditemukan di London serta beberapa bagian Britania Raya. Menurut dr. Agus, varian Alpha ini telah masuk Indonesia pada bulan Maret 2021.
Varian selanjutnya adalah Beta, virus varian dari Covid-19 ini pertama kali muncul di Afrika Selatan pada awal Oktober 2020. Menurut dr. Agus, varian Beta ini sudah masuk Indonesia tepatnya di Pulau Dewata Bali pada bulan Mei 2021 dan dianggap lebih mudah menginfeksi orang-orang berusia muda.
Kemudian varian lainnya adalah Delta yang pertama kali terdeteksi di India pada Oktober 2020. Tidak cukup sampai di situ, dr. Agus menerangkan bahwa varian Delta memiliki varian tambahan karena bermutasi lagi dengan istilah varian Delta Plus. Dikatakan bahwa varian Delta dan Delta Plus ini menjadi salah satu faktor penyebab gelombang tsunami Covid-19 yang begitu parah.
“Yang menjadi konsen kita adalah varian Delta ini yang mulai sudah bermutasi lagi jadi Delta Plus yang punya kemampuan infeksius yang lebih dari varian lain. Sekarang hampir seluruh Indonesia ada varian Delta ini karena kemampuan penularannya yang cepat,” kata dokter spesialis penyakit dalam ini.
Dr. Agus menduga membludaknya pasien Covid-19 disebabkan varian baru yang memiliki daya tular yang lebih tinggi daripada virus aslinya. Dampak dari lonjakan ini dikhawatirkan menyebabkan layanan kesehatan membeludak dan menimbulkan angka kematian yang tinggi.
Hits: 8