MUHAMMADIYAH.OR.ID, BUDAPEST – Forum komunikasi Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah se-Eropa melakukan diskusi bersama dengan tema Islam Berkemajuan pada Rabu (14/4). PCIM Hungaria menjadi tuan rumah dalam kegiatan tersebut, dengan menghadirkan narasumber Abdul Mu’ti Sekretaris Umum PP Muhammadiyah.
Dalam paparannya Mu’ti menyampaikan bahwa ciri islam berkemajuan ada tiga, yang pertama yakni bertauhid murni. Menurutnya, pribadi yang bertauhid, berpegangan pada al-Quran dan assunnah maka seorang manusia tidak inferior, penuh kasih sayang terhadap orang lain, dan menjadikan pribadi dengan optimisme.
’’Islam adalah kemanusiaan, bukan agama suku sehingga tidak mendukung rasisme. KH. Ahmad Dahlan adalah orang yang bertauhid murni tetapi ia banyak bergaul dengan berbagai orang dengan berbagai madzhab. Bahkan rapat-rapat KH Ahmad Dahlan dibuka dengan dengan al-Fatihah, tetapi ketika mengundang semaun rapat yang dibuka dengan ketok palu tiga kali. Hal ini menunjukkan bahwa KH Ahmad Dahlan sangat toleran terhadap orang lain,” tutur Mu’ti.
Kedua, berpegangan pada al-Qur’an dan As-Sunnah dengan pendekatan ilmu pengetahuan, dan dalam mengembangkan pemahaman menggunakan pendekatan ilmiah. Ketika ada perbedaan dan perdebatan juga kembali kepada al-Qur’an dan Assunnah. Namun bukan berati kembali secara tekstual, tetapi secara penafsiran yang komprehensive.
Ketiga, berijtihad. Bagi Muhammadiyah ijtihad selalu terbuka, melalui ijtihad tersebut ada proses dialog.
’’Sehingga sebagai kader Muhammadiyah maka kita harus mendialogkan pemahaman islam. Selai itu perlu melakukan berbagai pendekatan dalam memahami islam. Muhammadiyah dalam memahami islam menggunakan tiga pendekatan, yaitu bayani, irfani, dan burhani. Bayani mendekati islam dengan pendekatan naqli atau dalil-dalil, burhani mendekati islam dengan pendekatan ilmu pengatahuan atau ilmiah dan irfani mendekati islam dengan cara sufistik,’’ imbuh Mu’ti.
Oleh karena itu, dengan tiga pendekatan tersebut kader Muhammadiyah akan survive dalam mempromosikan islam berkemajuan di Eropa dan ketika pulang ke Indonesia juga memiliki keimanan yang lebih kuat dan memiliki pemahaman islam yang berkemajuan.
A.Hidayat selaku utusan PCIM Hungaria dalam sambutannya menyampaikan bahwa ide dari Diaspora-Mu tersebut merupakan upaya membangun gagasan tentang Islam berkemajuan di bumi Eropa yang memiliki ciri khas masing-masing negara.
Dalam kesempatan tersebut Hidayat mengutip arahan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir pada sambutan Baitul Arqam yang dilaksanakan oleh PCIM Jerman Raya, bahwa hendaknya kader-kader Muhammadiyah di Eropa berkumpul untuk merumuskan gagasan Islam yang berkemajuan.
’’Sehingga kegitan diskusi pada hari ini adalah kunci untuk membuka perumusan gagasan Islam berkemajuan. Banyak nilai-nilai islam yang dapat ditemui di Eropa, meskipun banyak sisi lain yang tidak islami. Adapun nilai islami yang dimaksud diantaranya, budaya menghormati orang lain, menghargai karya orang lain, antri, tepat waktu, kebersihan dan tidak suka membuka aib orang lain atau hidup tanpa gosip,” tutupnya.