MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Di usianya yang telah menginjak satu abad lebih Persyarikatan Muhammadiyah sudah terbukti menjadi lumbung bagi penyedia sumber daya manusia (SDM) bagi kehidupan bangsa Indonesia dan dunia lewat pendidikan, kesehatan, gerakan sosial, dan kemanusiaanya.
Lewat puluhan juta anggotanya, puluhan ribu amal usaha pendidikan dari TK – Perguran Tinggi, puluhan rumah sakit RS -PKU dan Panti Asuhan menjadi bukti kekuatan Muhammadiyah terletak pada organisasinya sebagai sebuah aset.
Aset tersebut sangat kuat jika didukung dengan keberadaan big data Muhammadiyah yang sudah digitalisasi dan terintegrasi dengan baik dari struktur, anggota dan semua amal usaha yang dimilikinya.
Andi Azhar, Ketua PCIM Taiwan melihat sejauh ini belum ada organisasi seperti Muhammadiyah melalui organisasinya mampu melahirkan banyak amal usaha pendidikan, kesehatan, sosial yang kian banyak tersebar.
“Sejauh yang saya tau belum ada organisasi se-complecatet (selengkap) Muhammadiyah. Sehingga jika kemudian Muhammadiyah berhasil melakukan tata kelola big data secara baik dan mengintegrasikannya maka Muhammadiyah kan menjadi the firt smart organization tidak hanya Indonesia tapi dunia,” paparnya dalam Webinar Refeksi Akhir Tahun, pada (27/12/2020).
Kanidat Doktor di Asia University Taiwan menyebut bahwa keberadaan Muhammadiyah telah mampu mengelola rumah sakit, pendidikan dan sosialnya dengan baik. Kalaupun ada organisasi selevel Muhammadiyah organisasi ini hanya fokus disatu bidang saja. Misalnya dia memberi contoh di Taiwan ada Tzu Chi Foundation organisasi Budha yang fokus dibidang kesehatan tatapi organisasi ini tidak melebarkan kebidang lain seperti pendidikan.
Andi Azhar menjelaskan, kenapa Muhammadiyah perlu menjadi smart organization selain kekayaan asetnya Muhammadiyah sebagai organisasi modern sangat potensial memanfaatkan big data.
Kita ketahui bahwa istilah lazim yang sering kita denger untuk menyematkan kata ‘smart’ biasanya adalah smart goverment atau yang lain smart city. Dan jarang sekali menyebutkan smart organization.
“Inilah yang coba kita gagas smart organization. karena biasanya di berbagai negara tidak ada organisasi sebesar Muhammadiyah apalagi memiliki banyak sekali amal usaha seperti yang dimiliki Muhammadiyah,” kata Andi Azhar dalam tambahan paparannya.
Dalam paparannya yang berjudul ‘Mendukung Smart Organization: Dari Konsep Menuju Impelemtasi’ lebih jauh Ketua PCIM Taiwan ini menegaskan kedepan perlu melabelkan Muhammadiyah kedepan adalah menuju organisasi yang smart organization.
“Jadi ketika menyebut Muhammadiyah tidak hanya sebagai organisasi Islam modern tetapi Muhammadiyah sebagai smart organization, yaitu dengan cara memanfaatkan big data melalui digitalisasi Muhamamdiyah,” tegasnya.
Mengenai potensi big data Andi Azhar menyebutkan ada banyak potensi yang bisa menjadi big data Muhammadiyah seperti data dasar anggota persyarikatan data potensi bencana (google maps), data aset wakaf, data ZIS (zakat, infaq dan shodaqah), data peserta didik AUM, mahasiswa di PTMA, data rekam medis RS PKU dan data-data lainnya yang menjadi bagian persyarikatan. (Andi)
Hits: 32