MUHAMMADIYAH.OR.ID, BANJIRMASIN – Berbicara pendistribusian bantuan ke tempat-tempat yang terdampak banjir di Kalimantan Selatan (Kalsel) tidaklah mudah. Kalsel itu unik karena terbagi jadi tiga daerah, daerah pesisir, daerah rawa, dan daerah pegunungan. Maka pendistribusian bantuannya berbeda tiap daerahnya.
“Jalan-jalan masih belum terlalu bagus untuk menuju daerah terpencil. Jalannya masih ada yang belum diaspal sehingga ketika banjir jalannya menjadi hancur. Sehingga waktu itu teman-teman dari KOKAM yang ikut berjuang membagikan bantuan hingga daerah terpencil. Padahal dengan banyak resiko longsor dan lainnya,” jelas dr. Meldy Mulzada Elfa, Ketua Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC), Jumat (22/1) pada acara covidtalk on TV.
Evakuasi yang dilakukan di Banjarmasin, lanjut dr Meldy juga menggunakan perahu karet bermotor karena jika tidak penolongnya justru bisa ikut tersurut air. Sehingga kelengkapan peralatan menjadi sangat penting.
“Sehingga saya sampaikan ini menjadi titik tolak khususnya bagi tim MDMC di Kalimantan Selatan dan warga Persyarikatan tidak gagap dalam menghadapi banjir seperti ini. Sehingga pemenuhan peralatan seperti ini harus terfasilitasi dengan baik,” ujarnya.
Untuk penanganan covid-19 sendiri, MCCC Kalsel telah melakukan upaya preventif, promotive, kuratif dan rehabilitatif. Namun yang paling penting sekarang ini kata dr Meldy tidak turunnya kewaspadaan masyarakat terkait masih adanya covid-19 disekitar kita.
“Sehingga masyarakat harus tetap waspada bahwa covid-19 masih ada dan kita perlu tetap mengikuti protokol Kesehatan yang disarankan,” katanya.
Kemudian pandemi ini juga memunculkan dampak lain yang perlu diperhatikan PP Muhammadiyah, seperti adanya beberapa survivor covid-19 yang kemudian tidak lagi memiliki pekerjaan karena dipecat, alasannya pun beragam, dianggap membawa penyakit, terlalu lama ijin kerja, dan alasan lainnya.
Maka menurutnya, ini juga bisa menjadi perhatian PP Muhammadiyah kedepan.
Hits: 1