MUHAMMADIYAH.OR.ID, PASAMAN BARAT – Merespon gempa yang terjadi beberapa waktu lalu di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, Mapala UMSB (Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat), memberangkatkan 17 relawan kemanusiaan ke lokasi gempa.
Mereka adalah Reza Kurniawan, Hendra Fajar Quma’at, Defri Deta A., Chaidir Ali, Zena Desvita Putri Nengsi, Hari sabar, Mhd. Alim Saputra, Hasanul Lutfi, Aldi Sofyan, Amelia Putri Suktan, Candra putra, Khori Ik Al ain, Maisri Yesa Putri, Perwira Erlangga, Wendy melandry, Juni Lestari
Di Pasaman Barat mereka mendirikan posko kemanusiaan di Desa Lubuak Panjang Jorong Kampung Alang Nagari Kajai, Kecamatan Talamau. Pada Rabu. (2/3).
Pengoperasian posko kemanusiaan bekerja sama dengan tim kemanusiaan dari SAR Mapala Muhammadiyah Indonesia (SARMMI).
Menurut Kordinator Posko Kemanusiaan SARMMI, Reza Kurnawan, dipilihnya di Desa Lubuak Panjang sebagai lokasi posko karena camp pengungsian di sini berada di perkebunan sawit yang tergolong terpencil.
“Warga korban gempa yang mengungsi di sini sebanyak 500 jiwa lebih. Kondisi mereka sangat mengenaskan. Itulah alasan kami mendirikan Posko Kemanusiaan, untuk melakukan pendampingan,” terang Reza.
Ditambahkan oleh Reza, sejak hari pertama berada di tengah pengungian, mereka langsung melakukan assessment untuk memutahirkan data. Mendistribusikan bantuan kebutuhan dasar pengungsi. membuat tempat belajar darurat dan pelayanan selama masa tanggap darurat, Juga menyelenggarakan psikososial untuk kelompok rentan.
Senada dengan Reza, Amelia Putri Suktan menjelaskan, selain kegiatan di atas,para relawan juga sedang menyiapan kegiatan lainnya. Yang relevan kondisi pengungsi. Sekaligus menunggu kedatangan 5 relawan kemanusiaan dari Mapala Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) dan relawan SARMMI dari Jogjakarta.
“Kami perlu tambahan personil, karena kami merencanakan banyak kegiatan,” tambah Amel.
Dijelaskan pula oleh Amel, perkebunan sawit tempat korban gempa mengungsi masih banyak hewan berbisa. Salah satunya adalah ular. Para relawan berencana gotong royong bersama warga untuk menangkal hewan berbisa.
“Prinsif kerja relawan di posko kemanusiaan adalah memberikan rasa aman terhadap korban gempa yang berada di pengungsian di sekitar Posko SARMMI. Memberikan rasa aman terhadap mereka, adalah prioritas utama,” pungkas Amel.