MUHAMMADIYAH.OR.ID, BANTUL – Sudah satu tahun lebih kita memasuki pandemi covid-19, tepatnya 13 bulan covid-19 telah membersamai kita.Dampak dari pandemi ini bukan saja pada bidang kesehatan namun multidimensi dalam hampir segala aspek kehidupan. Oleh karena itu, ketika menghadapi pandemi ini tentunya bukan melulu problem kesehatan tetapi dampak-dampak lain juga ada. Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah menyikapinya sebagai upaya dalam mengatasi pandemi.
Hal itu diterangkan Agus Taufiqurrahman, Ketua PP Muhammadiyah pada kegiatan Konsolidasi Nasional PP ‘Aisyiyah, Sabtu (6/2), secara daring.
Agus menjabarkan bahwasannya corona virus ini aslinya virus yang menyerang pada hewan tetapi karena virus RNA ini pandai sekali bermutasi dia pernah menginfeksi manusia. Meski begitu, Corona virus ini ditemukan pertamakali pada 1963.
Fenomena belakangan ini banyak kabar-kabar di yang tersebar di banyak grup whatsapp maupun media sosial lainnya bahwa ada seseorang yang telah memprediksi adanya penyakit ini sejak tahun 2000-an dan dikait-kaitkan dengan kata di buku IQRA.
Menanggapinya, Agus menjelaskan bahwa Corona memang sudah ada dari tahun 60-an. “Jadi tahun 60 awal corona itu sudah di kenal manusia, maka kalau ibu-ibu membaca di grup wa ada seorang penulis atau imam besar menulis bahwa disitu sudah tertulis kata-kata corona tidak perlu kaget karena memang corona ini sudah dikenal sejak tahun 60-an bukan karena orang ini pandai memprediksi apalagi kemudian mengait-ngaitkan corona dengan kata-kata yang ada di buku IQRA qa ra na,” kata Agus.
“Dalam sejarahnya virus ini telah menginfeksi tujuh kali yang paling terkenal adalah diinfeksi dalam bentuk wabah SARS Cov pada tahun 2002-2003, yang kedua dalam bentuk MERS di timur tengah,” sambung Ketua PP Muhammadiyah yang membidangi kesehatan ini.
Saat SARS menyerang 26 negara, terdapat 8098 kasus dan tingkat kematiannya 9.6%. Kemudian muncul di timur tengah MERS dengan 2.949 kasus dan kematian sebanyak 34.4% sangat ganas.
“Dan kita mendengar kabar SAR-Cov ini baru beberapa bulan yang lalu vaksinnya itu baru ditemukan establish (terbukti),” ujarnya.