MUHAMMADIYAH.OR.ID, MESIR – Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Mesir sebagai PCIM pertama yang diresmikan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada tahun 2002. Kini usianya maemasuki dua dekade.
Amastasya Dhyaz Pratiwi mengatakan memasuki usia dua dekade ini sudah banyak alumni PCIM Mesir yang mengabdi di Persyarikatan. “Seperti di Majelis Tarjih, perguruan tinggi muhammadiyah, pondok pesantren muhammadiyah dan lain lain,” tuturnya dalam Pengajian Umum PP Muhammadiyah, Jumat (14/1).
Menjadi PCIM tertua, kata Amastasya, lantas tidak membuat para pengurus dan anggotanya pun tua-tua juga. Pada kenyataannya justru banyak anggota muda yang berkuliah di Mesir jenjang S1 dan S2.
“Inilah keistimewaan cabang istimewa yang ada di luar negeri khususnya di mesir dan juga salah satu yang membuat istimewa juga adalah kita satu almamater di Universitas Al Azhar dengan Syekh Muhammad Abduh yang merupakan sang inspirator Kiai Ahmad Dahlan dalam mengilhami berdirinya Muhammadiyah,” terang, anggota PCIM Mesir ini.
Diceritakannya bahwa cikal bakal PCIM Mesir ini sudah ada sejak 1983 saat itu masih bernama IKM atau Ikatan Keluarga Muhammadiyah. Pada waktu itu, nama cabang istimewa dipilih untuk menegaskan dan meneguhkan eksistensi gerakan sebagai lambang kader ulama Muhammadiyah di timur tengah.
Dilanjutkan Amastasya, dalam perkembangannya pada tahun 2007 berdirilah TK ABA Kaito yang berada di bawah Pimpinan Cabang Istimewa ‘Aisyiyah (PCIA) Mesir. Hingga pada tahun 2010 diresmikan oleh Prof. Dr. Hj. Chamamah Suratno.
“Jadi hingga saat ini TK ABA sudah melahirkan 11 generasi yang mana ini adalah sebuah pencapaian yang besar bagi kami mengingat selama ini amal usaha TK ABA tidak dikelola profesional guru namun atas dukungan berbagai pihak termasuk KBRI Kairo, TK ABA Kairo hingga saat ini masih eksis dan mendapatkan kepercayaan dari wali murid yang mungkin sebagai informasi saja jumlah pelajar mahasiswa Indonesia di mesir saat ini berjumlah sekitar 8 ribu bahkan sampai 10 ribu dan mungkin sepertiga nya memang sudah berkeluarga dan ingin mempercayai putra putri nya ke TK ABA Kairo,” jelasnya.
Selain TK ABA, PCIM Mesir juga telah memiliki Lembaga Amil Zakat, Infaq, Shodaqoh Muhammadiyah (Lazismu). Munculnya Lazismu ini karena ketika itu masih banyak kader Muhammadiyah di Mesir yang membutuhkan dukungan finansial.