MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA– Terkait dengan waktu berakhirnya masa pandemi covid-19, dr. Agus Taufiqurrahman mengutip pendapat mayoritas ilmuwan, bahwa berakhirnya pandemi tergantung dengan cara pandang umat manusia.
Menurutnya, cara pandang yang tepat digunakan untuk merespon pandemi ini adalah dengan merujuk kepada ilmuwan dan standar keilmuan yang diakui. Serta sebagai umat muslim tidak boleh mengesampingkan pandangan Agama Islam seraya tetap optimis, dan ikhtiar supaya pandemi segera teratasi dengan baik.
Ketua PP Muhammadiyah bidang kesehatan ini menjelaskan, bahwa Muhammadiyah dalam melihat musibah tidak serta-merta menganggapnya sebagai azab. Hal itu merujuk kepada Fikih Kebencanaan yang diterbitkan oleh Majelis Tarjih PP Muhammadiyah.
“Ini harusnya menjadi panduan kita sebagai umat Islam bagaimana menghadapi pandemi ini,” kata dr. Agus pada (1/10) di acara Pembukaan Vaksinasi di Kalimantan Timur yang diselenggarakan atas kerjasama Kemenkes, MCCC, dan Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT).
Selain menggunakan pandangan melalui aspek keagamaan, Muhammadiyah dalam memandang pandemi covid-19 ini juga memakai kacamata keilmuan lain dan para akar untuk melakukan pengkajian fenomena ini. Menurut dr. Agus, pola pandang tersebut bisa menjadi teladan bagi umat manusia dalam penyelesaian pandemi covid-19.
Sebagai muslim, dr. Agus meyakini bahwa umat manusia akan mampu melewati ujian ini atas seizin Allah SWT. Keyakinan tersebut tidaklah berlebihan, sebab telah disebutkan oleh Allah SWT dalam QS Al Baqarah ayat; 286, bahwa Dia tidak membebani suatu kaum yang melebihi batas kemampuannya.
Merujuk pendapat ilmuan-ilmuan, menurutnya selain penerapan protokol kesehatan (prokes), usaha untuk mengakhiri pandemi covid-19 ini dengan baik yaitu melalui vaksinasi. Oleh karena itu, mewakili PP Muhammadiyah, dr. Agus mengapresiasi vaksinasi yang dilakukan oleh keluarga besar Muhammadiyah.
“Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengapresiasi vaksinasi yang dilakukan keluarga besar Muhammadiyah, maupun ‘Aisyiyah yang sampai saat ini sekitar 300.000 telah dilaksanakan vaksinasi,” ungkapnya.
Jumlah tersebut masih akan terus bertambah, sebab Muhammadiyah menargetkan sebanyak 5 juta dosis vaksin untuk disuntikkan. Muhammadiyah berharap kerjasama antar pihak atau stakeholder bisa terjalin untuk mempercepat tujuan tersebut.
Hits: 1