MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA—Buya Ahmad Syafii Maarif, dalam penuturan Putri Gus Dur, Yenny Wahid laku hidupnya selalu berlandaskan pada moral and ethical leadership. Landasan itu masih langgeng dalam laku hidup Buya meski sudah tidak lagi menjabat sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah.
Meski hanya memimpin Muhammadiyah mulai dari tahun 1999 sampai 2005, pengaruh Buya Syafii Maarif masih sangat kuat. Landasan moral dan etika tersebut menjadikan setiap kali Buya memberikan pernyataan, pembelaan terhadap yang teraniaya menjadi sangat ringan, karena basisnya yang digunakan adalah moral.
“Sehingga beliau mengalami hujatan dan lain sebagainya diterima, karena basisnya bukan kepentingan”. Tuturnya Kamis Malam (2/6) di acara Rosi di Kompas TV.
Senada dengan itu, Abdul Rohim Ghazali, Executive Director Maarif Institute menceritakan bahwa, Buya Syafii Maarif pernah dituduh sebagai orang yang mengalami islamophobia. Bahkan pernah suatu ketika, Maarif Institute mengundang seseorang yang menghujat Buya Syafii untuk datang ke kantornya, namun setelah berdialog dengan Buya orang tersebut meminta maaf.
“Orang itu ketika bertemu dengan Buya itu nangis-nangis, meminta maaf. Dan sebenarnya seperti seorang anak yang ingin disayang oleh bapaknya,” tuturnya.
Melihat fenomena tersebut, tentang pemikiran tokoh yang melampaui zaman, Pembawa Acara Rosi, Rosiana Silalahi menyebut bahwa, mereka yang sering menghujat pemikiran-pemikiran tokoh yang progresif sedang mengalami salah paham atau mungkin juga memiliki paham yang salah.
Menambahkan cerita Buya yang sering dikonotasikan sebagai liberal, Erik Tauvani Somae, Penulis Buku “Mozaik Keteladanan Buya Syafii Maarif” menuturkan bahwa banyak anak-anak muda Islam yang anti dengan Buya Syafii karena konotasi tersebut. Namun setelah diajak lebih dekat mengenal Buya, stigma tersebut mulai luntur.
“Mereka anti karena anggapan liberal dan lain sebagainya, walaupun belum pernah ketemu bahkan membaca karyanya pun tidak. Tetapi setelah dekat dengan Buya menjadi sangat ngefans, dan seringkali ingin diajak lagi silaturahmi ke Buya, dan menjadi pembela Buya”. Tuturnya.