MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA—Sekretaris Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Mohammad Masudi mengatakan bahwa salah satu persoalan wakaf pada era kontemporer ini adalah tingkat literasi. Buku Fikih Wakaf Kontemporer yang tengah disusun Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah bekerjasama dengan Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (LPPI UMY) diharapkan menambah amunisi literasi agar masyarakat lebih paham hal ihwal wakaf.
“problem wakaf kontemporer ini salah satunya tentang literasi. Pemahaman kita soal aktivitas wakaf masih pemikiran lama, seperti tanah yang terlantar dan lain-lain. Beberapa wilayah mungkin lebih maju, tetapi rerata di wilayah lain masih klasik memahami aspek wakaf ini,” ucap Masudi dalam acara Workshop Penulisan Fikih Wakaf Kontemporer di Cavinton Hotel pada Selasa (19/07).
Masudi menegaskan bahwa buku Fikih Wakaf Kontemporer begitu diperlukan bagi masyarakat. Dengan kehadiran buku ini, diharapkan masyarakat mampu memahami dan mengaplikasikan wakaf secara produktif dan berkelanjutan. Hal tersebut demi memaksimalkan kemaslahatan umat untuk mengentaskan berbagai masalah sosial.
“Penyusunan buku ini sangat dibutuhkan. Buku ini menjadi sesuatu yang bisa menjadi bagian dari literasi wakaf kontemporer. Kita harus memberikan kontribusi maksimal, agar buku ini memberikan literasi yang baik bagi masyarakat,” ucap dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini.
Kesadaran masyarakat untuk mengamalkan tingkat religiusitasnya dengan cara wakaf memang cukup tinggi. Namun sayangnya, banyak aset wakaf yang tingkat pendayagunaannya stagnan, dan tidak sedikit yang tidak berkembang sama sekali. Dengan adanya buku Fikih Wakaf, masalah-masalah wakaf dapat ditemui solusinya berdasarkan sumber-sumber syariah dan hukum positif yang berlaku di tanah air.
“Pengembangan wakaf kontemporer membutuhkan dana dan tenaga yang tidak kecil. Apa yang ditulis semoga mencerahkan untuk kepentingan persyarikatan di masa depan,” kata Masudi.
Hits: 28