MUHAMMADIYAH.ID, TEGAL – Membuka rangkaian Rapat Pimpinan Wilayah (Rapimwil) I Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Jawa Tengah, Sabtu (5/6) Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Cak Nanto mengawali dengan upacara Apel KOKAM dan deklarasi gerakan ekologi.
Bertempat di lapangan Pantai Alam Indah, Tegal, Jawa Tengah, Apel diikuti oleh lebih dari seratus anggota Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) se-Karesidenan Pekalongan bersama perwakilan Pemuda Muhammadiyah yang hadir secara virtual.
“Saya berharap besar bahwa Jawa Tengah adalah suatu tempat di mana daerah yang Muhammadiyahnya cukup besar, banyak tokoh lahir dari sini. Maka harapan saya, tokoh-tokoh Muhammadiyah, kader-kader Muhammadiyah selalu menampilkan pencerahan tidak hanya di Jawa Tengah, tapi juga di Indonesia bahkan dunia,” tutur Cak Nanto.
Kepada para kader, Cak Nanto berpesan agar transformasi dakwah terus dilakukan oleh Pemuda Muhammadiyah dan KOKAM.
“Kader-kader Pemuda Muhammadiyah harus sudah menjadikan yang solutif dan mencerahkan, bukan menjadi problem baru dari gerakan-gerakan yang saat terjadi ini seperti polarisasi dakwah antara kutub kanan dan kutub kiri yang selalu kita denyutkan dan selalu ktia jadikan sebagai komoditas politik,” pesannya.
Dakwah Pemuda Muhammadiyah ke depan menurut Cak Nanto wajib menghadapi milenial dengan amal sosial yang benar-benar memerangi ketakutan, memerangi kebencian, dan menjadi dakwah yang menenangkan dan menggembirakan.
“Cara pandang yang maju, yang mencerahkan akan mampu menembus setiap relung-relung perubahan. Maka transformasi dakwah gerakan Muhammadiyah harus diwujudkan di Jawa Tengah dalam rangka kemajuan dan kedamaian itu sendiri,” tegas Cak Nanto.
Bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, acara ditutup dengan deklarasi program satu kader satu pohon. Cak Nanto, turun bersama anggota KOKAM dan Pemuda Muhammadiyah untuk menanam pohon bakau dan melaksanakan kerja bakti membersihkan sampah di sekitar Pantai Alam Indah.
“Amanat saya adalah, mari kita gerakkan mencintai lingkungan. Bung Hatta pernah menyatakan jika anda menebang satu pohon, maka tanamlah lima pohon. Ini kehidupan kita, kalau kita tidak melakukan keseimbangan antara kemanusiaan dan alam, tunggu kehancurannya,” jelas Cak Nanto.
“Saat ini ekspolitasi begitu tinggi, tapi aksi melakukan penanaman kembali tidak begitu banyak hadir di dunia. Padahal ada simbiosis mutualisme di dalam alam. Mari kita mencintai alam, mencintai manusia, memuliakan alam dan memuliakan manusia,” pesannya.
Hits: 1